New Normal, Ini Dia Rekomendasi Destinasi Wisata Kang Emil

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
04 July 2020 21:40
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghadiri acara Santri Camp 2020 di Perkemahan Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Sabtu (29/2/20). (Foto: Pipin/Humas Jabar)
Foto: Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghadiri acara Santri Camp 2020 di Perkemahan Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Sabtu (29/2/20). (Foto: Pipin/Humas Jabar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis sektor pariwisata Jawa Barat akan kembali pulih. Apalagi di Jawa Barat semakin banyak wilayah yang meraih predikat Zona Biru, sehingga semua tempat boleh dibuka kecuali sekolah.

Dia mengatakan pariwisata menjadi salah satu sektor yang potensial untuk mendorong pemulihan ekonomi. Apalagi 80% dari 50 juta wisatawan yang tiap tahun datang ke Jawa barat berasal dari wisatawan lokal.

"Sehingga saya sangat optimis pemulihan Jawa Barat akan lebih cepat," kata Ridwan Kamil, Sabtu (04/07/2020).

Hal ini disampaikan Kang Emil, sapaan akrabnya, ketika menjadi narasumber tamu di acara live stream Traveloka LIVEstyle, Jumat (3/7/2020).

Beberapa strategi yang telah disiapkan oleh pemerintah Jawa Barat untuk mulai membangkitkan sektor pariwisata, dan menjaga higienitas di seluruh pasar hingga pusat perbelanjaan, mempromosikan Jawa Barat sebagai lokasi liburan dalam negeri, mengurangi kontak fisik dengan platform digital, dan melakukan random sampling bagi wisatawan.

"Untuk menerapkan gaya hidup bersih, sehat, dan aman di Jawa Barat di masa AKB [adaptasi kebiasaan baru], kami mempromosikan gerakan 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak) kepada para wisatawan saat mengunjungi lokasi wisata," katanya.

Beberapa tempat yang juga ia rekomendasikan untuk dikunjungi di Jawa Barat antara lain Jembatan Gantung Situ Gunung di Kabupaten Sukabumi dan sungai sejauh 2 km yang terletak di Green Valley Cikumang, Kabupaten Pangandaran.

Ridwan Kamil mengatakan pemanfaatan teknologi menjadi penting sebagai bagian dari normal yang baru, terutama untuk menghindari kontak fisik yang bisa menghindari transmisi virus.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, dalam kesempatan yang sama, mengatakan, pihaknya juga telah mempersiapkan strategi untuk menghidupkan kembali pariwisata di era new normal.

Dia menekankan perlu ada kedisiplinan yang diterapkan oleh para pelaku pariwisata. Jika tidak disiplin dalam menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, dan keamanan yang berlaku menurutnya konsumen hanya akan datang sekali dan tidak akan kembali.

"Saat ini, kita tidak hanya menjual layanan dengan harga murah, tetapi juga kebersihan, kesehatan dan keamanan. Waktu buka destinasi dan restoran juga kita atur, tidak boleh buka tujuh hari penuh, harus diberikan waktu libur untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, karena konsumen semakin menyadari pentingnya higienitas," kata Azwar.

Pemerintah Banyuwangi juga mempelopori sertifikasi protokol kesehatan bagi para pelaku industri pariwisata, seperti hotel, restoran, hingga tour guide, yang menandakan pihak tersebut telah mengadopsi prosedur kebersihan, kesehatan, dan keamanan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Setelah mendapatkan sertifikasi pun, pelaku usaha akan terus diawasi dan sertifikasi dapat dicabut jika terjadi pelanggaran.

"Banyuwangi menawarkan ragam pilihan wisata sesuai dengan selera masyarakat. Konsep staycation (one stop tourism) dan outdoor tourism ditawarkan Banyuwangi sebagai alternatif berwisata selama pandemi," katanya.

Azwar mengatakan banyak destinasi pilihan yang dapat dikunjungi, mulai dari api biru Kawah Ijen, G-land yang masuk dalam jajaran pantai dengan ombak tertinggi di dunia, Pantai Solong hingga melihat penyu bertelur di Sukamade.

"Dengan dukungan dari pemerintah sebagai salah satu wisata unggulan, Banyuwangi akan membuka diri untuk wisatawan di Juli nanti," ujar Azwar.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kang Emil: Jabar Provinsi Besar yang Tak Ada Lagi Zona Merah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular