Luhut Kaget RI Naik Kelas, Apa Respons Jokowi?

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
04 July 2020 14:20
Presiden RI Jokowi (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden RI Jokowi (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indonesia memiliki status baru di mata bank dunia, menjadi negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country) dalam hal peningkatan status dalam pendapatan per kapita warganya.

Sebelumnya Indonesia dikategorikan sebagai lower middle income country. Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia naik dari posisi sebelumnya US$ 3.840 menjadi US$ 4.050, atau setara Rp 54 juta-Rp 57 juta.

Menanggapi hal ini Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kenaikan status tersebut menjadi berita baik untuk Indonesia. Namun dia mengaku kaget atas perubahan status ini. Apalagi saat ini dunia sedang berada dalam kondisi pandemi Covid-19, hampir semua negara merasakan dampaknya termasuk Indonesia.

"Saya juga cukup kaget lihat ini karena diumumkan pada keadaan seperti ini," kata Luhut, Rabu (1/7/2020).

Bank Dunia memang membagi negara-negara di dunia menjadi empat kategori berdasarkan pendapatan per kapitanya.

Pertama, negara berpendapatan rendah (low income) dengan pendapatan per kapita di bawah US$ 995 AS per tahun, atau setara Rp 13,93 juta.

Kedua, negara berpendapatan menengah ke bawah (lower-middle) di kisaran US$ 996-3.895 AS per tahun, atau Rp 14-55 juta.

Ketiga, negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income) US$ 3.896-12.055 AS, atau Rp 55-169 juta.

Keempat, negara pendapatan tinggi (high income) alias negara maju dengan pendapatan per kapita di atas US$ 12.056 AS per tahun.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Indonesia berpeluang menjadi negara maju atau negara berpenghasilan tinggi (high-income countries). Hal ini disampaikannya konferensi forum rektor Indonesia Virtual tahun 2020.

Jokowi mengungkapkan untuk menjadi negara maju bukanlah hal yang mudah sebab banyak negara berkembang yang sudah berpuluh tahun bahkan mendekati satu abad berhenti pada level negara berpenghasilan menengah dan terjebak dalam middle income trap.

"Itu tidak kita inginkan. Pertanyaannya apakah kita punya peluang untuk keluar dari middle income trap? Saya tegaskan, kita punya potensi besar, kita punya peluang besar untuk melewatinya, kita punya peluang besar menjadi negara berpenghasilan tinggi," ujar Jokowi,

Jokowi mengungkapkan untuk menjadi negara mau, Indonesia butuh infrastruktur yang efisien dan hal ini sudah mulai dibangun. Selanjutnya, Indonesia butuh sumber daya manusia (SDM) yang memiliki cara kerja cepat, kompetitif dan berorientasi pada hasil.

"Ini terus kita upayakan dan kita butuh SDM yang unggul, yang produktif, yang inovatif, yang kompetitif. Di sini posisi strategisnya pendidikan tinggi yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi mencetak generasi muda yang produktif dan kompetitif yang selalu berjuang untuk kemanusiaan dan kemajuan Indonesia," tambah Jokowi.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Gubernur, Ibu Kota Baru Dipimpin Menteri Pilihan Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular