Ini Cara Agar Vokasi & Industri Bisa Terjadi 'Nikah Massal'

Leidy Febian, CNBC Indonesia
01 July 2020 16:13
Ilustrasi Sekolah. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Foto: Ilustrasi Sekolah. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan atau link and match antara dunia pendidikan dan industri memang masih jadi pekerjaan rumah yang harus lebih disinergikan. Untuk itu, kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) menginisiasi upaya 'pernikahan massal' antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Dunia usaha sumbang pemikiran agar link and match benar-benar terjadi. Wakil Ketua Komite Tetap Pelatihan Ketenagakerjaan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Miftahudin mengatakan, kemitraan yang terjalin menjadi kunci agar pendidikan vokasi dapat segera beradaptasi dengan cepatnya perubahan di industri dan dunia kerja.

Miftah menjelaskan bahwa bonus demografi menjadi peluang sekaligus tantangan, baik bagi institusi pendidikan vokasi maupun industri.

Menurutnya, dalam waktu 15 tahun ke depan Indonesia setidaknya harus menyiapkan lapangan kerja yang cukup bagi angkatan kerja. Jika tidak, maka jumlah pengangguran baru akan mengalami peningkatan signifikan.

Ia bilang link and match menjadi penting sehingga perlu dirumuskan supaya lulusan pendidikan vokasi, seperti SMK bisa match dengan industri. Selama ini dunia usaha sudah membangun kemitraan untuk menjembatani lulusan SMK dengan dunia kerja.

"Kami menyambut baik konsep pernikahan yang dirancang Kemendikbud, namun harus pernikahan yang direstui oleh kedua belah pihak," kata Miftah pada sesi talk show Webinar Peluncuran Program Up-skilling dan Re-skilling Guru SMK dan Bantuan Pemerintah Bidang Kemitraan dan Penyelarasan dengan DUDI, Selasa (30/6/2020).

Strategi yang perlu diselaraskan oleh pendidikan vokasi dengan industri adalah membangun ekosistem kerja sama yang kondusif. Terutama bagi sektor-sektor industri yang bertransformasi secara pesat, seperti teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK), membutuhkan respons yang cepat dalam penyiapan bisnis dan sumber daya manusia (SDM) yang mengisinya. Miftah mengungkapkan, dalam hal ini dibutuhkan roadmap transformasi industri dan ekosistem untuk menghadapi setiap perubahan tersebut.

"Laju perubahan setiap industri tidak sama. Maka dari itu, dalam penyiapan SDM perlu juga untuk menguatkan ekosistem pendukungnya. Ekosistem ini bisa dalam bentuk lembaga dan cara kerja. Diharapkan dengan ekosistem yang kondusif, mampu menjawab tantangan di dunia kerja," katanya.

Miftah juga menjelaskan bahwa saat ini industri membutuhkan lulusan yang memiliki kemampuan untuk belajar (ability to learn). Artinya, para lulusan SMK dituntut untuk bisa beradaptasi dari satu keahlian ke keahlian lainnya. Kendati demikian, justru kemampuan ini belum secara eksplisit masuk ke dalam kurikulum pembelajaran SMK. Industri biasanya kan mengulik ability to learn melalui wawancara dengan bantuan psikolog.

 Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud, Ahmad Saufi memaparkan, pihaknya telah membentuk Forum Pengarah Vokasi (FPV) sebagai komitmen untuk membangun ekosistem kemitraan yang baik antara pendidikan vokasi dengan DUDI.

Forum ini beranggotakan para pelaku industri beserta pemangku kepentingan terkait untuk dilibatkan dalam meramu kurikulum berbasis kebutuhan industri hingga pada proses perekrutan lulusan.

"Fungsi untuk membangun ekosistem kerja sama yang kondusif sudah ada di Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI. Kami diberikan tugas untuk menjadi katalis, menyusun norma, standar dan kriteria link and match, kemudian menikahkan pendidikan vokasi dengan industri. Kerja sama yang dibangun ini harus berbasis simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan," ucap Saufi.

Di sisi lain, Saufi mengingatkan kepada satuan pendidikan vokasi untuk mendukung program kemitraan dan penyelarasan ini dengan cara memberikan ruang sebesar-besarnya kepada anak didik untuk mengembangkan berbagai macam skill. Para siswa juga diharapkan masuk SMK karena passion-nya, lantaran mereka yang berhasil dan diterima di dunia kerja adalah yang memiliki karakter dan learning skill mumpuni.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Kelas Offline, Ajang Lulusan Vokasi Menambang Ilmu Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular