Catat! Guru Harus Siap Adaptasi Pembelajaran Kala Pandemi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengingatkan kepada seluruh pemangku pendidikan termasuk para guru harus segera bersiap dalam adaptasi pembelajaran kala pandemi covid-19. Mereka harus menyiapkan kondisi sebaik mungkin, sehingga siap mendampingi seluruh peserta didik dalam menyambut tahun ajaran baru.

Para pemangku pendidikan harus bersiap diri memberikan sistem pembelajaran yang berbeda, namun tetap tidak mengurangi mutu pendidikan yang seharusnya.

Hal ini salah satu pembahasan penting dalam webinar yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud, Senin (29/6) 2020) melalui aplikasi zoom dan disiarkan langsung di kanal YouTube. Webinar Guru Belajar: "Adaptasi Pembelajaran Masa Pandemi". Seri Webinar Guru belajar ini akan diselenggarakan secara berkelanjutan selama satu bulan ke depan.

Pilihan Redaksi Basuki Minta ke Nadiem Bikin Kelas Master, untuk Bidang Apa? Sekolah di Zona Hijau Boleh Buka, Ini 4 Syarat dari Mendikbud 4 Syarat Sekolah di Zona Hijau Boleh Dibuka versi Mas Nadiem

Acara ini diisi oleh para pejabat dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu : Dr. Iwan Syahril, Ph.D, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Prof. Dr. Nunuk Suryani selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Dr. Praptono, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Dr. Abdoellah, Plt. Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini, Dr. Rachmadi Widdiharto, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, dan Dr. Santi Ambarrukmi, Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan.

Prof. Dr. Nunuk Suryani, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mengatakan animo masyarakat terhadap program ini cukup tinggi, terbukti dengan jumlah pendaftar yang melampaui dari kuota yang ditentukan. Pesertanya dari kalangan guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, widyaiswara, orang tua dan para insan pendidikan.

Ia menyarankan kepada seluruh pemangku pendidikan harus segera bersiap-siap, menyiapkan kondisi sebaik mungkin, sehingga kita siap mendampingi seluruh peserta didik dalam menyambut tahun ajaran baru yang akan datang, bersamaan dengan diluncurkan surat edaran bersama empat kementerian yang mana berisi pemberian petunjuk, larangan, tata cara menyelenggarakan pembelajaran pada tahun ajaran yang akan datang.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud bertanggung jawab penuh untuk memfasilitasi, berbagi, bergotong royong memberikan dan menjawab kebutuhan para insan pendidikan akan segala hal kebutuhan menjelang pembelajaran tahun ajaran yang akan datang sesuai standar protokol Covid19.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril mengatakan bahwa pada masa pandemi Covid-19 ini merupakan masa-masa sulit karena berdasarkan data, lebih dari 1,3 miliar murid di seluruh dunia harus belajar di rumah dan situasi sekolah atau system pendidikan juga harus tutup. 

"Tujuan intinya adalah untuk menghimpun semua energy positif dalam merespon tantangan sehingga kita semua secara bersama-sama mau saling memberdayakan," kata Iwan Syahril dalam pernyataan resmi, Senin (29/6).

Iwan memberikan beberapa catatan penting, pertama adalah soal berbagi dengan belajar, artinya para guru tidak mungkin menghadapi masalah tanpa belajar dengan konteks yang sangat komplek dan harus tetap berbagi.

Kedua, Gotong Royong, artinya para guru harus bisa menghadapi ini bersama-sama, sesuai dengan filosofi luhur bangsa Indonesia, untuk bagaimana caranya bersama-sama saling bahu-membahu dan bisa bersama-sama menyelesaikan masalah yang kita hadapi.

Ketiga, para guru harus fokus pada murid, maksudnya adalah apapun yang dilakukan harus dengan design dari program, kebijakan di lapangan tujuannya adalah mengatasi masalah belajar yang dihadapi oleh murid.

Iwan menekankan bahwa dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 untuk tetap kuat terutama pada literasi, numeresi, dan soft skill (karakter) yang akan membawa insan pendidikan untuk terus maju dan berkompetisi secara global.

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak