
Komisi VII DPR Panggil Pertamina, Bahas IPO & Impor Minyak

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VII DPR RI memanggil jajaran manajemen PTĀ Pertamina (Persero), dipimpin Direktur Utamanya, Nicke Widyawati, untuk melakukan rapat dengar pendapat.
Beberapa hal akan dibahas. Pertama soal penjelasan Pertamina terkait restrukturisasi organisasi baru, rencana penawaran saham perdana ke publik (Initial Public Offering/IPO) anak usaha, dan subholding yang dibentuk.
Kedua terkait strategi pengembangan program pembangunan kilang lewat Refinery Development Master Plan (RDMP). Ketiga, rencana program Pertamina dalam meningkatkan penggunaan BBM ramah lingkungan. Keempat, penjelasan proses kegiatan pengadaan atau impor minyak mentah (crude) melalui Intergrated Supply Chain (ISC).
Kelima, penerimaan negara sebelum dan sesudah Petral dibubarkan. Terakhir, penyampaian progres kegiatan digitalisasi SPBU triwulan kedua, dan lain-lain.
Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, mengatakan rapat digelar secara protokol Covid-19. "Sesuai dengan undangan dan berdasarkan jadwal Komisi VII akan melaksanakan dengar pendapat," ungkapnya dalam rapat, Senin, (29/06/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan rapat ini dihadiri oleh 27 anggota dari 51 anggota terdiri dari 8 fraksi. "Rapat dengar pendapat dibuka dan terbuka untuk umum," tegasnya.
Dalam rapat ini dihadiri jajaran direksi Pertamina (Persero), Holding Pertamina (Persero), dan Direktur Utama Subholding.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tanpa Ahok, Nicke Widyawati Hadapi Gempuran DPR ke Pertamina