
Gara-gara PSBB, Penjualan Bensin Pertamina Anjlok 50%
Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
29 June 2020 13:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan bensin Pertamina di sejumlah daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) anjlok hingga 50%. Demikian disampaikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
"Untuk daerah-daerah atau kota besar yang mengalami PSBB ini [penurunan] mencapai hampir 50%. Jadi untuk DKI, kemudian Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, ini menurunnya luar biasa," kata Nicke dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (29/6/20).
Kendati demikian, secara nasional, per Minggu (28/6/20), Nicke menyebut angka penurunan berkisar di 25%. Kondisi demikian diperkirakan bakal mempengaruhi kinerja Pertamina tahun ini.
Di hadapan parlemen, Nicke memang menceritakan triple triple shock yang dialami oleh Pertamina. Kondisi serupa menurutnya dialami oleh seluruh perusahaan migas dunia.
Selain shock akibat penurunan penjualan, Nicke menyebut fluktuasi rupiah juga berdampak pada operasional. Dia mengaku telah membuat sejumlah skenario mengenai fluktuasi rupiah.
"Nah sesuai dengan skenario pemerintah kami pun membuat untuk prognosa kinerja 2020 itu skenario berat untuk asumsi Rp 17.500 dan skenario sangat berat dengan asumsi Rp 20.000," tandasnya.
Terakhir, dia menyebut ada shock yang disebabkan oleh fluktuasi harga minyak. Nicke bilang, kondisi ini memang sangat dipengaruhi oleh supply-demand.
"Dengan pemangkasan yang disepakati oleh negara OPEC plus, tentu ini juga akan berpengaruh," bebernya.
"Jadi ini semuanya secara global itu ada ketidakpastian dalam penetapan harga minyak yang bagi Pertamina ini tentu saja dampaknya luar biasa baik dari sisi bisnis hulu, dari sisi revenue, dan profitability, dan juga dari sisi bisnis hilir," tandasnya.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPH Migas Bongkar Mirisnya Penjualan BBM Gegara Corona
Most Popular