
Ramai-ramai Prediksi Resesi Dunia, Siapa yang Paling "Seram"?

Harapan perekonomian akan bisa bangkit masih belum pupus, masih ada peluang perekonomian akan bangkit lebih cepat dari prediksi. Maklum saja, pandemi seperti saat ini belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga bagaimana respon perekonomian saat lockdown mulai dilonggarkan juga masih dipenuhi ketidakpastian.
Tanda-tanda kebangkitan ekonomi terlihat dari Benua Biru pekan ini, khususnya di zona euro, yang terlihat dari data aktivitas bisnis (manufaktur dan jasa).
Markit hari ini melaporkan purchasing managers' index (PMI) kedua sektor tersebut yang menunjukkan peningkatan lebih besar dari prediksi.
PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 berarti kontraksi, sementara di atas 50 berarti ekspansi.
Prancis menjadi negara yang paling mengejutkan, PMI manufaktur dan jasa kembali menunjukkan ekspansi. PMI manufaktur dirilis sebesar 52,1 di bulan ini, dari bulan Mei 40,6. Rilis tersebut lebih tinggi dari prediksi di Forex Factory sebesar 46,1, dan menjadi ekspansi pertama dalam 5 bulan terakhir.
PMI sektor jasa dilaporkan sebesar 50,3 lebih tinggi dari prediksi 44,9.
Jerman, negara dengan nilai ekonomi terbesar di Eropa juga membukukan kenaikan PMI manufaktur dan jasa masing-masing menjadi 44,6 dan 45,8, meski masih berkontraksi tetapi lebih tinggi dari prediksi 41,5 dan 41,7.
Kemudian zona euro secara keseluruhan, PMI manufaktur dilaporkan sebesar 46,9 lebih tinggi dari prediksi 43,8, dan PMI jasa sebesar 47,3 jauh lebih tinggi dari prediksi 40,5.
Data PMI tersebut mengingatkan PMI manufaktur China yang juga langsung berekspansi ketika kebijakan lockdown dilonggarkan. Sehingga memunculkan harapan jika perekonomian zona euro akan segera bangkit setelah merosot tajam akibat pandemi Covid-19, atau membentuk kurva v-shape.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap)[Gambas:Video CNBC]
