Bisnis Pelumas Kendaraan Anjlok Parah 50% Dihantam Covid-19

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
26 June 2020 19:00
Ilustrasi Kemacetan Kendaraan. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: Ilustrasi Kemacetan Kendaraan. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Rendahnya mobilitas masyarakat saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berdampak signifikan terhadap bisnis sparepart maupun pelumas kendaraan di Indonesia. Terjadi penurunan sampai 50% dibandingkan sebelum ada pandemi covid-19.

"Penjualan pelumas triwulan kedua ini turun cukup drastis dibanding triwulan pertama atau dibanding tahun lalu (YOY). Bahkan nilainya 30%-50%. Penurunan itu bervariasi di tiap perusahaan," kata Ketua Umum Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo) Andria Nusa dalam diskusi Markplus sektor Sparepart dan Service, Jumat (26/6).

Menurunnya permintaan berdampak pada kinerja perusahaan sparepart maupun pelumas. Sejumlah perusahaan besar dinilai berpotensi lebih mampu untuk bertahan. Namun, pabrikan yang masuk ke dalam golongan kecil dan menengah tentu menjadi khawatir.

"Dampak juga kepada kami, produksi pasti dikurangi, profit juga pasti menurun. Dikhawatirkan kawan-kawan kami ukuran perusahaan menengah ke bawah bisa survive apa nggak. Jadi strategi mereka saat ini untuk bisa survive dulu," sebut Andria.

Di sisi lain, kondisi ini dipersulit dengan regulasi yang ada, terkait aturan sertifikasi pelumas yang mulai diterapkan akhir tahun lalu. Sayangnya, beberapa bulan kemudian terjadi pandemi Covid-19. Aturan tersebut dianggap mengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan biaya lebih besar.

"Saat ini kita diharuskan, kalau ingin edarkan pelumas harus punya SNI dan NPT (nomor pelumas terdaftar). Dulu hanya NPT, sekarang pemerintah keluarkan SNI, sehingga terjadi duplikasi double ini cost bagi kami. Kami berharap SNI dan NPT hanya jadi satu proses aja," sebut Direktur Utama Pertamina Lubricants ini.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Produksi BBM dan Pelumas Jenis Baru, Khusus Racing!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular