
AS Sebut Jamur Enoki Berbahaya Dari Maret, RI Baru Ramai Juni

Jakarta, CNBC Indonesia - Berita soal jamur enoki hasil produksi perusahaan Korea Selatan bisa menyebabkan keracunan hingga berpotensi kematian pada orang yang memakannya, santer terdengar belakangan ini.
Kabar itu pun kian viral setelah Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korea Selatan (Korsel) melakukan investigasi khusus yang hasilnya menemukan ada bakteri berbahaya dalam jamur tersebut.
Namun ternyata, jauh sebelum kementerian tersebut merilis hasil penelitiannya, Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) dan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) telah lebih dulu melakukan investigasi pada kasus jamur tersebut.
Sebagaimana disampaikan dalam situs resmi FDA, dijelaskan bahwa lembaga itu telah melakukan penelitian sejak Maret. Bahkan, investigasi mereka telah ditutup pada Selasa, 9 Juni 2020 lalu.
Dari hasil investigasi itu, FDA merekomendasikan untuk menarik jamur enoki yang diproduksi oleh perusahaan Korea Sun Hong Foods, Inc., Guan's Mushroom Co., dan H&C Food, Inc.
"FDA, bersama dengan CDC dan mitra negara bagian dan lokal menyelidiki wabah multistate infeksi Listeria monocytogenes terkait dengan jamur enoki dari Green Co, LTD. Republik Korea." jelas FDA.
Jamur enoki yang diproduksi oleh Green Co, LTD. pertama kali dipertanyakan kualitasnya ketika ditemukan menjadi faktor umum yang menyebabkan banyak orang jatuh sakit setelah memakannya, pada awal Maret 2020.
Setelah berbagai sampel dikumpulkan oleh departemen kesehatan lokal dan negara bagian untuk pengujian keamanan makanan, beberapa dari mereka dipastikan terkontaminasi dengan listeria monocytogenes.
Listeria monocytogenes sendiri adalah bakteri yang bisa menyebabkan infeksi serius bagi bayi, anak-anak, orang sakit maupun lansia. Ia juga bahaya bila dikonsumsi orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah.
Listeria membuat makanan menjadi beracun. Tidak sekedar itu, listeria dapat menyebabkan gejala yang berbeda, tergantung pada orang yang terjangkit.
Wabah listeria ini dilaporkan telah menyerang sebanyak 36 orang yang tersebar di 17 negara. Sebanyak 31 di antaranya dilaporkan menjalani rawat inap, 4 di antaranya meninggal. Korban meninggal tersebut berasal dari California (2 orang), Hawaii, dan New Jersey.
Selain itu, 6 kasus akibat listeria yang berhubungan dengan kehamilan juga dilaporkan, dengan dua kasus mengakibatkan kehilangan janin.
(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
