
Survei: 76% Orang RI Pendapatannya Merosot Gegara Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi covid-19 berdampak pada pendapatan masyarakat. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat mengaku keuangannya makin buruk selama pandemi covid-19.
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei dalam webinar bertajuk 'Kondisi Ekonomi Masa Covid-19 dan Respons Kebijakan: Opini Publik Nasional'. Hasilnya, mayoritas warga merasa kondisi ekonominya terdampak Covid-19.
Direktur Komunikasi SMRC Ade Armando, menjelaskan bahwa survei dilakukan melalui wawancara per telepon pada 1978 responden di seluruh Indonesia. Dengan margin of error 2,2%, periode survei dilakukan pada 18-20 Juni 2020.
Survei ini dilakukan untuk memahami kondisi warga di Indonesia semasa Pandemi, seberapa efektif langkah-langkah bantuan sosial pemerintah, respons warga terhadap kebijakan pemerintah, serta optimisme optimisme warga untuk pemulihan ekonomi ke depan.
Hasilnya, sekitar 85% merasa keadaan ekonomi nasional sekarang lebih buruk dibanding tahun lalu. Survei juga menemukan, 71% warga merasa kondisi ekonomi rumah tangganya sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding sebelum ada wabah Covid-19. Sekitar 76% mengaku pendapatan merosot setelah adanya wabah.
"Di sisi lain, persentase penilaian negatif ini menunjukkan penurunan dibandingkan survei sebelumnya. Sentimen negatif paling tinggi terhadap ekonomi nasional mencapai 92% pada 12-16 Mei 2020. Namun setelah itu perlahan menurun menjadi 85% dalam survei terakhir 18-20 Juni 2020," katanya, Kamis (25/6/20).
Hal ini berdampak pada optimisme warga. Menurut Ade, warga secara umum masih kurang optimistis melihat kondisi ekonomi rumah tangga dan nasional ke depan.
Berdasarkan temuannya, hanya 44% yang menilai ekonomi rumah tangga tahun depan akan lebih baik, dan hanya 34% yang menilai ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik dibanding sekarang.
Secara persentase mereka yang menganggap kondisi ekonomi rumah tangga mereka memburuk mengalami penurunan dibandingkan survei pada 20-22 Mei, di mana penilaian negatif itu mencapai 83%.
Optimisme atas kondisi ekonomi nasional ke depan, 34%, sekarang ini lebih rendah dibanding pada masa sebelum pandemi Covid-19 yang berkisar antara 51-66% dalam lima tahun terakhir.
"Namun demikian, dibanding temuan bulan lalu (4-5 Mei 2020) di mana yang merasa optimistis dengan kondisi ekonomi rumah nasional dan rumah tangga hanya 27-29%, optimisme warga sekarang dalam melihat kondisi ekonomi ke depan terlihat sedikit menguat," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Covid-19 Ngamuk Lagi, Kenali Gejala Varian Barunya!