
Hujan Interupsi, Raker ESDM & Komisi VII DPR Ditunda Besok

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VII DPR RI bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sepakat menunda rapat yang digelar hari ini, Senin (22/6/2020). Semestinya, rapat membahas asumsi dasar RAPBN 2021, yaitu lifting minyak, ICP, termasuk subsidi untuk minyak, dan listrik, serta cost recovery, dilanjutkan dengan penetapan.
Namun, saat Menteri ESDM Arifin Tasrif memulai paparan, sebagian anggota Komisi VII DPR RI menyampaikan interupsi. Mereka antara lain Muhammad Nasir dan Maman Abdurrahman.
Mereka mengajukan permintaan agar pembahasan dimulai dari capaian kinerja tahun 2020 dan pemotongan anggaran dampak dari pandemi Covid-19.
Setelah beberapa saat, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menskors rapat yang dimulai pukul 10.00 WIB itu. Ia kemudian mengumumkan jika rapat ditunda sampai besok Selasa, (23/06/2020), dengan waktu yang belum ditentukan.
Dalam rapat yang akan digelar besok, kedua pihak akan membahas capaian tahun 2020 dengan anggaran yang menyertai. Kemudian daya serap dan kebijakan refocusing anggaran terkait dengan Covid-19.
"Kemudian akan dilanjut penjelasan perinci masing-masing eselon satu. Ditunda untuk dilanjutkan besok. Jam persisnya menyusul," kata Sugeng.
Dalam paparan sekilas di awal rapat, Menteri ESDM sempat menyampaikan realisasi ICP sampai dengan Mei 2020 mencapai US$ 40,36 per barel. Di mana outlook dalam APBN sebesar US$ 63 per barel.
"Dengan demikian dari Januari hingga 16 Juni, ICP rata-rata US$ 34,90 per barel," ujar Arifin.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digempur Corona, ICP Maret Anjlok 39% ke US$ 34,23