
Ekonomi RI Diramal -3,1%, Ternyata Banyak Negara Lebih Parah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kuartal II-2020 sepertinya menjadi periode paling kelam bagi perekonomian dunia. Dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) diperkirakan memuncak pada periode April-Juni tahun ini.
Dalam paparan kala Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR, Kamis (18/6/2020), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 memburuk di banyak negara. Indonesia diperkirakan mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) -3,1%, tetapi banyak negara-negara lain yang lebih parah.
Di level ASEAN, kontraksi ekonomi di Malaysia dan Singapura masing-masing mencapai -8% dan -6,8%. Sementara negara-negara Asia lainnya juga diproyeksi mengalami kontraksi yang lumayan dalam, seperti India (17,4%) dan Jepang (-8,3%). Hanya China yang diramal masih mampu mencapai pertumbuhan ekonomi positif yaitu 1,2%.
Sedangkan di negara-negara maju, situasinya juga sangat mengkhawatirkan. Ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal II-2020 diperkirakan terkontraksi -9,7%. Kontraksi di Inggris bahkan jauh lebih dalam yaitu -15,4%.
Di Eropa Daratan, Jerman diperkirakan membukukan kontraksi 11,2%. Kemudian Prancis diperkirakan mencatat kontraksi -17,2%.
![]() |
Namun, sebelumnya Sri Mulyani memperkirakan ada peluang perbaikan selepas kuartal II-2020. Pada kuartal III-2020, ekonomi diperkirakan bisa kembali tumbuh meski tipis mendekati 0%.
"Resesi adalah pertumbuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut negatif. Kita kuartal I masih (tumbuh) 3%, kuartal II mungkin negatif, dan kuartal III pulih mendekati 0%. Technically nggak resesi," kata Sri Mulyani, dalam keterangan pers APBN Kita Edisi Juni 2020, Selasa (16/6/2020).
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hati-hati, Ekonomi RI Kuartal III Bisa Minus Lagi!
