
Covid-19: Kantor Kemenkeu Kosong, Bisa Saja Disewakan

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi Covid-19 ini mengubah banyak hal. Terutama dari adanya kegiatan sosial distancing (pembatasan sosial) yang mengharuskan kerja, sekolah dan ibadah dari rumah.
Menurutnya, sejak pandemi ini menyebar di bulan Meret lalu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerapkan kerja dari rumah (WFH). Kondisi ini membuat gedung Kemenkeu termasuk kantor pribadinya kosong.
Dengan kondisi ini, ia mulai berfikir untuk bisa menyewakan gedung Kemenkeu yang kosong untuk menambah penerimaan negara.
"Saya suka bercanda di rapim, dan bilang saya 3 bulan nggak ke kantor Kemenkeu di headquarter (pusat) kita tetap bisa kerja tuh, kantor bisa saya sewakan jadi hotel dan kantor lain," ujarnya di acara townhall Kemenkeu, Jumat (19/6/2020).
"Artinya efisiensi dari Kekayaan Negara Kita kita, anda harus muai mikir berarti office-office yang banyak spacenya sudah agak berlebihan juga. Bayangkan space Menteri Keuangan 1 lantai di headquarter, itu 3 bulan nggak saya datangi ternyata kemenkeu tetap jalan tuh. Berarti 1 lantai kalau saya sewakan, saya bisa terima penerimaan," tambahnya.
Lanjutnya, jika PNS dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menyarankan hal itu, maka ia akan mneyetujuinya. Ini merupakan langkah yang baik, karena dengan kebijakan WFH ini, ia mulai melihat ternyata selama ini terlalu banyak space Kementerian Keuangan yang tidak terpakai, sehingga saat ini bisa digunakan untuk menambah penerimaan negara.
"Saya kalau jadi DJKN akan saya surati Menkeu dan bilang "bu kantornya nganggur aja tuh, kalau kita sewain ke orang lain bisa nggak?' ya nggakpapa juga," jelasnya.
Ia menekankan, yang pasti, kebijakan WFH ini membuat ia menyadari bahwa efisiensi anggaran bisa dilakukan terutama dari kegiatan rapat diluar kantor tapi hasil kerjanya tetap baik. Efisiensi ini yang ingin tetap ia lanjutkan ke depannya sehingga anggaran tersebut bisa di gunakan untuk keperluan lain.
"Poin saya, kalau kita dipaksa bisa kerja efisien dan betul-betul itu corenya. Yang lainnya kan hanya perhiasan, toping yang bukan corenya. Selama ini kita sibuk dengan toping. Covid ini mengembalikan kita ke corenya. Covid bencana tapi beri kita perspektif baru," tegasnya.
(dru/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Momen Sri Mulyani Pimpin Serah Terima Jenazah JB Sumarlin