Kecolongan, Selandia Baru Perketat Fasilitas Karantina Corona

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 June 2020 17:42
Selandia Baru Laporkan Kasus Baru Covid-19
Foto: Selandia Baru Laporkan Kasus Baru Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Selandia Baru memperketat pasukan pertahanan yang akan mengawasi fasilitas karantina COVID-19 dan memperkuat perbatasan pada Rabu (17/6/2020)

Hal ini dilakukan setelah Selandia Baru kehilangan status bebas COVID-19 pada Selasa (16/6/2020), setelah dua wanita yang baru tiba dari Inggris, diberi izin untuk meninggalkan fasilitas karantina lebih awal, ternyata dinyatakan positif terkena virus corona.

Kedua wanita tersebut tiba di Selandia Baru dari Inggris pada 7 Juni. Mereka dibebaskan lebih awal karena ingin melihat orang tua mereka yang sekarat. Padahal salah satu dari wanita tersebut memiliki gejala, yang ia dikaitkan dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan dia ditunjuk sebagai Asisten Kepala Pertahanan, Commodore Digby Webb, untuk mengawasi semua karantina dan mengelola fasilitas isolasi, termasuk proses masuk dan keluarnya orang dari fasilitas ini.

Ardern mengatakan Webb dapat mencari akses ke logistik militer, keahlian operasional dan personel untuk menjalankan fasilitas karantina.

Selain itu, Ardern menambahkan bahwa audit akan dilakukan untuk memastikan semua proses yang ada diikuti dan setiap perubahan yang diperlukan dapat dilakukan guna memperkuat fasilitas perbatasan.

"Saya tidak bisa membiarkan keuntungan yang kita semua buat terbuang sia-sia oleh proses yang tidak diikuti," kata Ardern pada konferensi pers di parlemen, dikutip dari Reuters.

Ardern mengatakan orang yang terinfeksi seharusnya tidak diizinkan pergi. "Ini merupakan kegagalan sistem yang tidak dapat diterima," kata Ardern.

"Kami membutuhkan bukan hanya satu tetapi dua tes yang harus dilakukan di fasilitas-fasilitas itu ... itu tidak, dan tidak ada alasan."

Selandia Baru merupakan negara pertama di dunia yang bersih dari COVID-19 dan sudah kembali menjalankan kehidupan normalitas seperti masa sebelum pandemi. Mereka juga menghapus semua aturan pembatasan sosial dan ekonomi, kecuali kontrol perbatasan negara dan wilayah.

Menurut data Worldometers per Rabu, dengan populasi sebanyak 5.002.100, Selandia Baru memiliki 1.506 kasus terjangkit, 22 kasus kematian, dan 1.482 pasien berhasil sembuh.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Sulap Lapangan Bola Jadi RS Covid-19 Super Lengkap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular