Bos PLN Buka-bukaan, Kenapa Bisa Sampai Rugi Rp38 T?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 June 2020 16:21
Zulkifli Zaini (Dok. PLN)
Foto: Zulkifli Zaini (Dok. PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja keuangan PT PLN (Persero) pada kuartal I-2020 cukup mengecewakan. Dalam laporan keuangan di tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan merugi hingga Rp 38,8 triliun.

Kerugian yang dialami Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi itu sempat menjadi perbincangan dalam rapat dengan pendapat antara PLN bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Di depan jajaran anggota, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini pun menjelaskan secara gamblang kenapa perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar. Salah satu faktor utamanya, yaitu karena kurs yang melemah.

"Perlu kami sampaikan akhir Maret 2020 terjadi pelemahan nilai tukar terhadap mata uang asing akibat sentimen negatif dan lain-lain," kata Zulkifli di gedung parlemen, Jakarta, Rabu (17/6/2020).

Zulkifli menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah kala itu sempat menyentuh level Rp 16.367/US$. Maka berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) 10, Zulkifli mengatakan perusahaan berkewajiban mencatat selisih kurs.

"Itu adalah rugi accounting akibat selisih kurs," katanya.

Kendati mengalami kerugian yang cukup besar, Zulkifli menegaskan bahwa kinerja keuangan perusahaan masih cukup baik karena mampu membukukan pendapatan Rp 72,7 triliun dari sebelumnya Rp 68,91 triliun.

"Jadi sampai akhir Maret itu kinerja keuangan masih menunjukkan positif kecuali akibat kurs yang melemah," katanya.

 


(gus)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rugi Rp 38 T, PLN Tunggu 'Janji' Pemerintah Bayar Kompensasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular