Masih Dipimpin Asing, Ini 10 Produsen Migas Raksasa RI

Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
17 June 2020 11:50
Infografis: Mengintip tulang punggung Minyak RI
Foto: Infografis/ Mengintip tulang punggung Minyak RI/ Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu MInyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menurunkan target produksi dan lifting migas RI tahun ini akibat pandemi.

Target APBN 2020, lifting bisa mencapai 755 ribu barel per hari. Namun SKK Migas mengusulkan target direvisi ke angka 735 ribu barel sehari. Sementara proyeksi realistisnya ada di kisaran 705 ribu barel sehari.

Dari target tersebut, SKK Migas mengandalkan produksi dari 15 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) besar. Berdasar paparan SKK Migas, berikut adalah daftar 15 KKKS raksasa yang jadi tulang punggung RI.

Posisi tiga teratas masih dikuasi oleh kontraktor migas asing asal Amerika Serikat yakni Exxon dan Chevron, dengan posisi di nomor satu dan dua. Lalu disusul oleh PT Pertamina EP di posisi 3.

1. Mobil Cepu Ltd 220.234 barel sehari
2. Chevron Pacific Indonesia 180.780 barel sehari
3. Pertamina EP 80.722 barel sehari


Posisi berikutnya adalah sebagai berikut:

4. Pertamina Hulu Mahakam 30.725 barel per hari
5. PHE ONWJ 29.151 barel per hari
6. PHE OSES 26.941 barel per hari
7. Petrochina Jabung 16.413 barel per hari
8. Medco EP Natuna 14.420 barel per hari
9. Petronas Carigali 8751 barel per hari
10. Pertamina Hulu Kaltim 10.647 barel per hari


Secara keseluruhan, Indonesia memiliki 128 cekungan. Di mana yang sudah diproduksi baru 20 cekungan, dan penemuan belum diproduksi 27 cekungan. Lalu, terdapat 13 cekungan yang belum ada temuan, serta 68 cekungan yang belum tersentuh sama sekali.

Infografis: Mengintip tulang punggung Minyak RIFoto: Infografis/ Mengintip tulang punggung Minyak RI/ Aristya Rahadian Krisabella
Infografis: Mengintip tulang punggung Minyak RI


(gus/gus)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Revisi UU Migas Dikejar, SKK Migas Terancam Bubar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular