
6 Negara Bagian AS Alami Lonjakan Kasus COVID-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 6 negara bagian di Amerika Serikat mengalami lonjakan kasus terjangkit virus corona (COVID-19), sesaat setelah pemerintah mempercepat pembukaan kembali ekonomi di wilayah tersebut.
Negara bagian Arizona, Florida, Oklahoma, Oregon, Texas, dan Nevada melaporkan peningkatan rekor dalam kasus baru pada Selasa (16/6/2020). Pasien rawat inap juga ikut meningkat, dan mencapai rekor tertinggi sejauh ini.
Para pejabat kesehatan di negara bagian tersebut menghubungkan kenaikan kasus terjangkit dengan pembukaan kembali bisnis dan pertemuan akhir pekan Memorial Day pada akhir Mei lalu.
Mereka juga bersiap untuk peningkatan kasus terjangkit yang berasal dari unjuk rasa gerakan 'Black Lives Matter' di seluruh negara bagian AS yang diikuti oleh puluhan ribu orang selama tiga minggu terakhir.
Peningkatan kasus ini membuat Arizona Medical Center memperluas dan menambah tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) yang ditujukan untuk pasien COVID-19.
"ICU akan diperluas, mudah-mudahan, dalam beberapa hari mendatang," kata Steven Oscherwitz, ahli penyakit menular di rumah sakit tersebut dalam sebuah tweet. "Tidak yakin ke mana orang yang membutuhkan perawatan ICU akan dapat pergi karena sebagian besar rumah sakit Arizona cukup penuh sekarang."
Sedangkan di negara bagian Oregon, lebih dari 200 kasus terjangkit baru muncul di Union County yang terkait dengan Gereja Serikat Pantekosta Mercusuar.
Mengutip surat kabar Oregonian, Reuters melaporkan bahwa sebuah video di Facebook gereja pada 24 Mei menunjukkan ratusan orang berdiri berdekatan bersama bernyanyi. Pertemuan besar tidak diizinkan berdasarkan rencana pembukaan kembali negara bagian pada saat itu. Sayangnya, video tersebut kini sudah dihapus.
Di Texas, Gubernur Greg Abbott mengatakan jumlah rekor kasus baru muncul lewat tes pengujian. Pasien rawat inap, yang tidak terkait dengan peningkatan pengujian, juga mencapai rekor tertinggi. Tetapi negara bagian itu memiliki hampir 15.000 tempat tidur rumah sakit, kata Abbott.
Namun menurut analisis Reuters menunjukkan, pengujian meningkat lebih dari 30% tetapi tingkat positif tetap stabil di 7% pada minggu yang berakhir 14 Juni.
Texas menguji 674 dari setiap 100.000 penduduk pekan lalu, sementara sekitar setengah dari 50 negara bagian menguji setidaknya 1.000 dari setiap 100.000 penduduk. New York memimpin negara, menguji 2.245 dari setiap 100.000 penduduk.
Pejabat kesehatan top Texas, John Hellerstedt, mengatakan peningkatan itu dapat dikelola tetapi situasinya dapat berubah, dan "kemungkinan bahwa hal-hal dapat menyala lagi dan menghasilkan kebangkitan COVID-19".
Namun tak hanya enam negara bagian tersebut, sebanyak 17 negara bagian lain di AS melihat kasus baru meningkat pekan lalu. Salah satunya di Oklahoma, kasus baru naik menjadi 68% akibat adanya pertemuan banyak orang di dalam ruangan.
AS kini menduduki posisi pertama atas kasus terjangkit terbanyak secara global. Lebih dari 2,1 juta orang telah terinfeksi virus, dengan lebih dari 116.000 orang meninggal, sejauh ini merupakan kasus terbanyak di dunia.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kematian Corona Bertambah di AS, Semalam Capai 2.751 Orang
