Internasional

Kantor Penghubung Diledakkan, Korsel: Korut Tanggung Jawab!

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
16 June 2020 19:48
Smoke raising in the North Korean border town of Kaesong is seen from Paju, South Korea, Tuesday, June 16, 2020. North Korea blew up an inter-Korean liaison office building just inside its border in an act Tuesday that sharply raises tensions on the Korean Peninsula amid deadlocked nuclear diplomacy with the United States. (Yonhap via AP)
Foto: Suasana usai Korea Utara meledakkan kantor penghubung dengan Korea Selatan di kawasan industri Kaesong, Selasa (16/6/2020) dini hari (Yonhap via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kantor Kepresidenan Korea Selatan merilis pernyataan perihal serangan Korea Utara terhadap kantor penghubung antar-Korea di kawasan industri Kaesong, Selasa (16/6/2020).

Seperti dilaporkan Reuters, Korsel menyatakan akan merespons dengan keras jika Korut terus berusaha meningkatkan ketegangan antara kedua Korea.

Wakil Penasihat Keamanan Korsel Kim You-geun mengungkapkan, penghancuran kantor itu telah mematahkan harapan semua orang yang berharap pada pengembangan hubungan antara dua Korea dan perdamaian abadi di Semenanjung Korea.

"Kami mengingatkan kalau Korut sepenuhnya bertanggung jawab atas semua konsekuensi yang mungkin ditimbulkan," kata Kim You-geun.



Seperti diketahui, hari ini Korut meledakkan kantor penghubung antar-Korea. Demikian laporan Kementerian Unifikasi Korea seperti dikutip AFP.

"Korut meledakkan Kantor Penghubung Kaesong pukul 2:49 malam," tulis kementerian.

Pernyataan ini dirilis dikeluarkan beberapa menit setelah ledakan terdengar dan asap terlihat. Kaesong, sendiri adalah wilayah Korut yang ada di perbatasan Korsel.

Ketegangan antara Korut dan Korsel meningkat setelah pemerintahan Kim Jong-Un mengancam untuk memutuskan hubungan dengan Korsel pekan lalu. Korsel dicap tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan aksi para pembelot dan aktivis anti-Korut.

Para pembelot dan aktivis telah mengirimkan selebaran yang berisi pesan-pesan kritis soal Kim Jong-Un dan hal-hal terkait pelanggaran hak asasi manusia ke perbatasan kedua Korea. Mereka juga sering mengirimkan makanan, uang kertas US$ 1, radio mini dan stik USB yang berisi drama dan berita Korsel. Benda-benda itu biasanya dikirim dengan balon agar bisa melewati perbatasan yang dijaga ketat atau dimasukkan ke dalam botol dan dialirkan melalui sungai.

Sebelumnya pada Sabtu, adik dari Kim Jong Un sekaligus pejabat senior Partai Buruh yang berkuasa Kim Yo Jong, juga telah memerintahkan militer untuk mengambil tindakan balasan selanjutnya untuk Korsel soal perselisihan tersebut. Kemarin, media Korut KCNA melaporkan bahwa tentara negara juga sudah dimobilisasi perbatasan.

BBC menuliskan, Korut dan Korsel secara teknis masih berperang karena tidak ada kesepakatan damai yang tercapai ketika Perang Korea berakhir pada tahun 1953.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rencana Korsel-Korut Barter Gula dengan Miras Kandas?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular