
Hancur! Harga Gas RI Lebih Murah dari Kopi Kenangan Mantan

Jakarta, CNBC Indonesia- Lupakan sejenak harga minyak yang meski sempat minus kini sudah kembali merangkak naik, coba lirik perhatian sedikit ke harga komoditas gas alam cair (LNG) yang makin hari makin menggelisahkan.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Dwi Soetjipto menjelaskan nasib LNG tahun ini sangat berat. Gas-gas alam cair dari blok-blok andalan di Indonesia sulit terjual.
Dari target 122 kargo, hingga April 2020 baru terjual 72 kargo. "Ini sangat berat untuk para produsen," ujarnya dalam konferensi pers bersama pimpinan redaksi media, Senin (15/6/2020).
Sudahlah susah menjualnya, harga di pasaran pun babak belur. "Dropnya di spot dapat US$ 2 dan kadang minus 0,4 dan 0,5. Pendapatan kita cuma US$ 1,5 per MMBTU," ujarnya.
Berdasar grafik yang dipaparkan SKK, tren harga LNG saat ini di kisaran US$ 1,5 sampai US$ 1,9 per MMBTU atau setara Rp 21.000. Wow, lebih murah ketimbang es kopi kenangan mantan yang segelasnya Rp 24.000.
Kenapa bisa harga gas cair kita murah banget?
Dwi menjelaskan, saat ini produsen LNG di dunia makin banyak dan supply atau pasokan makin tinggi. Sementara, industri penggunas gas alam cair ini juga menurun karena covid-19.
"Tantangannya berat, tambah lagi ada kebutuhan yang menurun. Ada Sales Purchase Agreement (kontrak jual beli) yang menyatakan tidak akan mengambil dan mendiffer ke tahun berikutnya."
Ini, kata dia, mendorong SKK untuk menawarkan LNG ke pasar spot yang harganya hancur-hancuran. Ia berharap kondisi ini bisa membaik jelang akhir tahun sehingga tidak terlalu suffer.
(gus/gus)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! 7 'Ramuan' Jepang Tangkis Krisis Gas Dunia