BPH Migas: Perlu Bangun 75 Ribu SPBU Demi Ketersediaan BBM

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
13 June 2020 17:05
BPH Migas Dukung BUMD Bangun Jaringan Gas untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil.
Foto: BPH Migas Dukung BUMD Bangun Jaringan Gas untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil. (dok: BPH Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyampaikan saat ini keberadaan lembaga penyalur baru sebanyak 7.251 baik berupa SPBU, SPBN, SPDN, APMS, SPBB) dan 192 terminal BBM di seluruh Indonesia. Semuanya diawasi langsung oleh BPH Migas.

Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa mengatakan terkait ketersediaan BBM, BPH Migas berharap agar di setiap desa memiliki lembaga penyalur sendiri. Tinggal kategorinya saja, apakah mini ataukah sedang atau yang besar.

"Tapi kita kepengen untuk menjamin ketersediaan BBM di seluruh NKRI mestinya idealnya dibangun di 75 ribu desa mesti bagun, ini tantangan yang bisa dibuat," ungkapnya,dalam Webinar Dampak Covid-19 Terhadap Sektor BBM, Jumat (12/6/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam 5-10 tahun ke depan akan dibangun lembaga penyalur di seluruh Indonesia. Selain mengawasi penyaluran BBM, imbuhnya, BPH Migas juga mengawasi pipa-pipa yang telah dibangun, baik transmisi dan distribusi.

Indonesia masih impor minyak sekitar 750 ribu barel. Akan lebih baik jika bisa beralih ke gas, di mana stok gas masih sangat banyak di Indonesia baik yang masih di dalam bumi maupun yang sudah disiapkan. Devisa bisa dihemat jika mau beralih ke gas.

"Cadangan minyak kita kecil sekali dibandingkan negara-negara lain. Jadi jika dalam waktu 10 tahun lagi kalau tidak ada temuan giant yang signifikan tidak buat tambahan signifikan capai APBN 755 ribu lifting selalu tidak tercapai," jelasnya.

Ia menjabarkan harga minyak yang anjlok selama pandemi corona (Covid-19) hingga di bawha US$ 30 per barel, sangat jauh dari asumsi APBN. Memasuki masa new normal harga minyak diperkirakan akan lebih stabil. Sehingga badan usaha bisa lebih diuntungkan.

"Setelah new normal harga minyak akan lebih stabil dan bisa menguntungkan kembali badan usaha," ucapnya. (*)


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPH Migas: Butuh Sosialisasi Untuk Kurangi Konsumsi Premium

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular