
Erick Thohir Ungkap Alasan di Balik Putusnya Aramco-Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) sudah memutuskan akan mengembangkan Kilang Cilacap tanpa Saudi Aramco. Menanggapi putus hubungannya Pertamina dengan Saudi Aramco Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan rencana kerjasama ini sudah terlalu lama, sehingga sudah waktunya untuk diakhiri.
"Kalau ada kerjasama-kerjasama yang awalnya diinginkan tetapi memang, mohon maaf sudah terlalu lama, nggak bisa jalan, sudah waktunya diakhiri," ungkap Erick di kantornya, Jumat, (12/06/2020).
Lebih lanjut ia mengingatkan jika Indonesia memiliki dua hal luar biasa, yakni market besar dan sumber daya alam besar. Ia yakin akan ada partner baru atau buat sendiri harus ada deadlinenya.
"Nggak mau kerjasama ini sudah tahunan tapi nggak jalan, sedangkan supply chain sangat dipentingkan," paparnya.
Sebelumnya, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan sesuai dengan kesepakatan di akhir tahun lalu, kerjasama Joint Venture Development Agreement (JVDA) sampai akhir April untuk study atas tawaran yang diberikan.
Setelah berkomunikasi intens dengan Saudi Aramco, pada akhir April kemudian menyadari jika Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap penting untuk secepatanya dijalankan.
Menunggu dan digantung sekian lama, akhirnya CEO Aramco menjawab lewat sepucuk surat dan mempersilakan Pertamina untuk bangun kilang Cilacap tanpa mereka.
"Aramco masih fokus ke hal-hal lain, silahkan lanjutkan. Artinya dengan sadar sepenuhnya mereka tidak bisa bergabung bagun kilang Cilacap," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat, (05/06/2020).
Meski tidak jadi kerjasama untuk proyek kilang Cilacap, tapi Aramco tidak menutup diri untuk bekerjasama di proyek-proyek lain. Pertamina saat ini tengah mencari partner baru, sambil melihat peluang apa-apa saja yang bisa dikerjakan lebih dulu sambil menunggu partner.
"Ini bilamana ada hal-hal projek lain yang bisa dikerjasamakan, kita akan kembali berdiskusi khusus," ungkapnya.
(gus/gus)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina-Aramco Pecah Kongsi