
Sering Gagal Cari Mitra, Ahok Pun Bentuk Tim di Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak tinggal diam setelah rencana kerja sama Pertamina dengan beberapa calon mitra untuk pembangunan kilang diputus begitu saja.
Ahok pun langsung turun tangan membentuk tim dan melakukan analisis apa saja penyebab mundurnya calon mitra di proyek kilang tersebut.
"Sedang bentuk tim buat jajaki dan sudah audit juga penyebabnya," ungkap Ahok kepada CNBC Indonesia, Jumat (02/10/2020).
Sayangnya, Ahok enggan merinci lebih lanjut apa yang menjadi penyebab para calon mitra untuk proyek kilang ini memutuskan undur diri.
"Tanya ke direksi," kilahnya.
Kendati demikian, menurutnya saat ini sudah banyak calon mitra yang tertarik melakukan kerja sama dengan Pertamina. Mereka pun sudah mulai berkirim surat kepada Pertamina untuk menyatakan minat kerja sama.
"Surat yang masuk tertarik investasi sudah banyak," jelasnya.
Seperti diketahui, Pertamina putus kerja sama pengembangan Kilang Cilacap dengan Saudi Aramco. Proyek ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas Kilang Cilacap dari 348.000 barel per hari (bph) menjadi 400.000 barel per hari.
Rencana investasi dengan Saudi Aramco ini padahal sudah dijajaki sejak 2014 dengan drama yang berputar-putar, mulai dari masalah insentif sampai harga valuasi yang tak cocok. Soal valuasi ini, sempat memanas sejak tahun lalu sebab Aramco diketahui menawar separuh dari valuasi yang disepakati sebelumnya.
Ketika nilai valuasi ditawar setengah harga, ini tidak mudah bagi Pertamina. Keduanya pun menunjuk konsultan independen dan terus beradu soal nilai valuasi ini. Terakhir nilai ini dikaji sampai April lalu dan akhirnya tetap tidak menemukan kesepakatan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kerja sama dengan Aramco ini berbahaya jika dilanjutkan lantaran menurunkan nilai aset Pertamina karena kerja sama ini menggunakan nilai valuasi yang lebih rendah ketimbang dengan valuasi aset saat ini.
"Jadi permasalahannya dari perbedaan valuasi. Bagaimana valuasi menilai dari existing kilang Cilacap ini, ada perbedaan harga US$ 1,1 miliar. Itu kalau dibandingkan dengan nilai buku, itu kan aset BUMN," kata Nicke.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Ahok Soal Jokowi Kecewa 5 Tahun RI tak Bangun Kilang