Internasional

OMG Utang AS Menggunung, Tembus Rp 782 Ribu Triliun

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 June 2020 10:30
President Donald Trump arrives to speak at a coronavirus task force briefing in the Rose Garden of the White House, Sunday, March 29, 2020, in Washington. (AP Photo/Patrick Semansky)
Foto: Presiden AS, Donald Trump (AP/Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (COVID-19) telah membuat total utang Amerika Serikat (AS) membengkak sementara kekayaan bersih rumah tangga anjlok dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Hal itu terungkap dalam pernyataan triwulanan akun keuangan domestik bank sentral negara itu, The Federal Reserve, pada Kamis (11/6/2020).

Menurut The Fed, total utang nonfinansial domestik melonjak 11,7% menjadi US$ 55,9 triliun atau setara sekitar Rp 782.600 triliun (estimasi kurs Rp 14.000/dolar). Jumlah utang telah meningkat sebesar 3,2% pada kuartal IV (Q4) tahun 2019.

Pada saat yang sama, kejatuhan harga di pasar saham menekan kekayaan bersih, turun US$ 7,4 triliun menjadi US$ 110,8 triliun. Namun demikian, Wall Street telah mencatatkan pemulihan tajam dari posisi terendah bulan Maret, sehingga sebagian besar dari kerugian itu kemungkinan telah berhasil ditebus. Nilai saham turun US$ 7,8 triliun, sementara nilai real estat meningkat US$ 400 miliar pada kuartal pertama.

Peningkatan utang terbesar datang di sisi bisnis, naik 18,8%, sementara utang pemerintah federal juga melonjak 14,3%. Total utang federal baru-baru ini melampaui US$ 26 triliun.

Sementara itu, utang rumah tangga naik 3,9% karena ada peningkatan besar pada sisi hipotek sebesar 3,2%. Utang konsumen naik 1,6%.

Peningkatan utang dan penurunan kekayaan rumah tangga terjadi di saat pertumbuhan ekonomi terpanjang dalam sejarah AS berakhir, lapor CNBC International.

Awal pekan ini, Biro Riset Ekonomi Nasional menyatakan bahwa resesi telah dimulai pada Februari. Resesi itu menghentikan ekspansi ekonomi AS yang sudah berlangsung selama 11 tahun. Kenaikan di pasar saham juga berakhir pada bulan yang sama tetapi telah kembali membaik (rebound) pada 23 Maret.

[Gambas:Video CNBC]


(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang Indonesia Dibanding AS & Saudi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular