
Curhat Bos Lion Air Bisnisnya Terluka Dihantam Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait mengaku bisnisnya sedang terluka akibat dampak pandemi Covid-19. Dia menyebut, pendapatan Rp 2,5 triliun per bulan yang biasa diraih Lion Air, kini tak bisa lagi diraih. Pembatasan sosial hingga pembatasan penerbangan selama pandemi covid-19 menyebabkan jumlah penumpang turun drastis.
Di sisi lain, kebijakan penambahan kapasitas batas angkut penumpang dari 50% jadi 70-100% pun tak menjamin otomatis luka itu sembuh.
"Sebenarnya tidak serta merta karena kita sudah sempat terluka. Artinya sudah sempat ada yang harus dikorbankan. Namun dari segi operasional, dari segi pelaksanaan penerbangan itu, dengan dibukanya 70% itu otomatis penerbangan sudah bisa mandiri," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/6/20).
Dia menjelaskan bahwa luka terdalam memang ada pada arus kas yang tak lagi berimbang. Di tengah pendapatan yang merosot tajam, sederet beban operasional tetap harus ditanggung perusahaan.
"Satu, tentunya sewa tetap jalan walaupun bisa ditunda pembayarannya. Artinya kan terutang. Yang kedua pegawai kan juga tetap harus kita gaji walaupun tidak 100%," katanya.
Selanjutnya, dia menyebut bahwa pesawat tetap harus dirawat. Edward menegaskan bahwa perawatan rutin ini bersifat mutlak dan tak bisa dihentikan karena persoalan keselamatan.
"Itu mutlak, tidak ada yang turun. Artinya sparepart-nya tidak ada yang tidak diganti, harus diganti. Jadi tetap pesawat itu harus dirawat," bebernya.
Ia bilang bahwa pelatihan terhadap para pilot tetap harus diberikan. Jika tidak, menurutnya lisensi atau izin terbang pilot itu bisa dicabut atau tak lagi berlaku.
"Kemudian pesawat kan parkir. Parkir itu kita masih dikenakan biaya untuk parkir walaupun ada keringanan-keringanan yang diberikan. Nah yang terpenting lagi adalah kantor kita, karena kita standby itu tetap masih on. Tidak tutup. Kita masih mengerjakan. Seperti perawatan pesawat ya boleh dibilang tim maintenance kami aktif semua total. Nggak ada yang work from home," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lion Air & Batik Air Belum Pastikan Kapan Terbang Lagi