Internasional

Ngambek ya? Kim Jong Un Mau Putuskan Hubungan dengan Trump

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
12 June 2020 07:45
FILE- In this June 30, 2019 file photo, President Donald Trump, left, meets with North Korean leader Kim Jong Un at the North Korean side of the border at the village of Panmunjom in Demilitarized Zone. North Korea on Sunday dismissed as “ungrounded” President Donald Trump’s comment that he recently received “a nice note” from the North's leader, Kim Jong Un.
(AP Photo/Susan Walsh, File)
Foto: Presiden Donald Trump, kiri, bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di sisi perbatasan Korea Utara di desa Panmunjom di Zona Demiliterisasi. (AP/Susan Walsh)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara mengeluarkan peringatan baru ke Amerika Serikat. Kali ini, Korut mengatakan akan sulit mempertahankan hubungan pribadi yang terjalin antara Presiden Kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump.

Pasalnya Washington, dianggap Korut, selalu mengeluarkan kebijakan yang bermusuhan dengan Pyongyang. Bahkan, kebijakan AS dianggap bukti bahwa negeri itu akan jadi ancaman panjang bagi Korut dan rakyatnya.


Hal ini dikatakan Menteri Luar Negeri Korut Ri Son Gwon dalam sebuah pernyataan di kantor berita negara KCNA. "Dan, Korut akan mengembangkan pasukan militer lebih handal untuk menghadapi ancaman ini," ujarnya dikutip Rueters, Jumat (12/6/2020).

Kim Jong Un dan Trump memang kerap adu mulut melalui media sejak di 2017. Keduanya saling hina dan ancam ketika Korut mengatakan sudah membuat kemajuan besar pada program nuklirnya dan AS merespon dengan sanksi yang ketat.

Namun hubungan keduanya membaik signifikan saat KTT Singapura berlangsung Juni 2018. Saat itu pertama kali seorang presiden AS bertemu dengan pemimpin Korut.

KTT kedua pun berlanjut di Vietnam pada Februari 2019. Namun sayangnya masih gagal mencapai kesepakatan.

Di mana Korut tak mau menyerah atas pengembangan senjata nuklirnya dan meminta penghapusan sanksi dengan cepat. Meski demikian, hingga kini pembicaraan lanjutan masih terus dilakukan.

Dikatakan Ri lagi, Trump tampaknya hanya fokus pada hal-hal politis, sambil berupaya mengisolasi dan "mencekik" Korut. Pemerintahan Trump dianggap selalu menyerang nuklir Korut dan meminta perubahan rezim.



"Kami tidak akan pernah lagi menerima paket (kebijakan) dari pemimpin AS tanpa adanya imbalan tertentu," ujarnya. "Tidak ada yang lebih munafik dari janji kosong."

Sebelumnya, pada Kamis (11/6/2020), AS berkata kepada media Korsel Yonhaap bahwa negara itu ingin kembali berdialog dengan Korut. "Terbuka untuk berdialog dengan pendekatan yang felsibel untuk mencapai kesepakatan yang sama," ujar perwakilan AS. 

Ketegangan antara Korut dan AS juga terkait konflik duo Korea. Di mana sebelumnya AS mengecam langkah Korut memutus hubungan komunikasi dengan Korsel.

Korut mengambil langkah tersebut karena menganggap Korsel tak maksimal membendung massa pro anti Pyongyang yang kerap mengirimkan selebaran mengkritik Kim Jong Un. Bukan cuma komunikasi, hubungan militer juga diputus sejak Selasa pekan ini.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, Korut 'Diserang' Patah Hati Berjamaah karena Kim Jong Un

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular