Data Kemenkes: Kasus Kematian Corona di Jatim Lampaui DKI

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
11 June 2020 17:02
Reisa Broto Asmoro - Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas
Foto: Reisa Broto Asmoro - Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas

Jakarta, CNBC Indonesia- Angka kematian akibat pandemi COVID-19 di Jawa Timur kini telah melampaui DKI Jakarta yang menjadi epicentrum corona. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada Kamis (11/06/2020), jumlah kasus kematian di Jatim mencapai 553 korban jiwa, sementara di Jakarta 537.

Kasus meninggal di Jatim hari ini bertambah 23 orang, sehingga totalnya 553. Artinya total kasus di Jatim hampir menyamai Jakarta yang masih menjadi epicentrum corona di Indonesia.

Juru Bicara Pemerintah Khusus untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan penambahan kasus COVID-19 di Jatim menjadi yang paling tinggi di Indonesia yakni 297 orang, sehingga totalnya 7.103 orang. Sementara Jakarta penambahan pasien positif bertambah 128 orang, menjadi 8.650 orang.

"Sebagian yang ditemukan dalam kontak tracing ini adalah OTG atau gejala minimal, ini penting bahwa dalam kasus ini harus di edukasi untuk isolasi mandiri karena jika tidak akan menjadi sumber penularan," kata Yurianto, Kamis (11/06/2020).

Hingga Kamis (11/6/2020) pukul 12.00 WIB jumlah akumulasi pasien positif mencapai 35.295 orang, bertambah 979 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Sementara itu, pasien sembuh bertambah 507 orang sehingga total menjadi 12.636 orang. Adapun kasus kematian bertambah 41 orang sehingga total mencapai 2.000 orang.

"422 kota/kabupaten terdampak di 34 provinsi, ini yang jadi perhatian kita. Meski masih beberapa provinsi melaporkan kasus di bawah 10, dan beberapa provinsi yang data kenaikannya tidak signfikan. Hanya memang masih ada beberapa yang kenaikannya cukup tinggi," katanya.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa virus corona bisa bertahan 72 jam di benda plastik, 4 jam di atas tembaga, 48 jam pada kertas karton. "Untuk itu selalu ingat untuk cuci tangan," ujarnya.

"Saya mau mengingatkan beradaptasi bukan menyerah, tetapi beradaptasi sesuai dengan protokol kesehatan. Sediakan tempat cuci tangan yang memadai, atau cairan antiseptik dengan alkohol 70%," ujarnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemenkes Jadi Klaster Terbesar Covid-19, Ini Respons Istana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular