Internasional

RI Ajak Gabung Kereta Cepat dengan China, Jepang Menolak?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 June 2020 16:56
Infografis: Capai 350km/jam, ini spesifikasinya Kereta Cepat jakarta-bandung
Foto: Infografis/Capai 350km/jam, ini spesifikasinya Kereta Cepat jakarta-bandung/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Pemerintah Indonesia telah memulai diskusi dengan Jepang soal kemungkinan kerjasama kedua negara dalam proyek pembangunan kereta cepat 300 km per jam Jakarta-Bandung.

Kerjasama itu diharapkan bisa membawa kemajuan signifikan dalam proyek yang dipimpin China tersebut. Sebelumnya proyek itu telah ditunda akibat adanya peningkatan biaya proyek.

Menurut laporan, proposal baru itu akan menggabungkan jalur kereta cepat dengan proyek Jepang-Indonesia untuk memperpanjang jalur yang ada antara Jakarta dan Surabaya. Saat ini kereta cepat yang dibangun jalur Jakarta-Bandung oleh China, sedangkan Jepang menggarap jalur Jakarta-Surabaya dengan teknologi 'semi' cepat 150 km per jam.

"Pembicaraan telah dimulai tentang perpanjangan kereta api Jakarta-Bandung berkecepatan tinggi hingga ke Surabaya dan apakah mungkin untuk memasukkan Jepang dalam konsorsium," kata Retno pada konferensi pers online, Kamis (4/6/2020).

"Jepang adalah mitra penting dalam pembangunan infrastruktur Indonesia, dan kerja sama akan semakin membantu menghubungkan kota-kota Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat," katanya lagi, menurut Nikkei.

Banyak pejabat di pemerintahan Indonesia telah berpendapat bahwa membuat satu jalur kereta api yang beroperasi melalui Bandung menuju ke Surabaya akan lebih efisien daripada membuat rute terpisah Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya.

Retno mengatakan bahwa Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menyusun rencana baru dan secara resmi mengusulkannya ke Jepang begitu rencana itu selesai.

Sebelumnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah dimenangkan China pada 2015. Jalur itu rencananya dibangun sepanjang 140 km, kereta cepat ini dapat mempersingkat waktu tempuh antar kedua kota menjadi hanya 45 menit saja dari tiga setengah jam waktu normal.

Proyek yang pertama kali digarap pada 2016 dan diharapkan bisa mulai dioperasikan pada 2019 ini dianggap China sangat penting karena terkait dengan Belt and Road Initiative. Namun berbagai masalah yang muncul membuat pengerjaan proyek ditunda dan baru dijadwalkan rampung pada 2021.

Menanggapi kabar ini, seperti dilaporkan Nikkei pihak Jepang bingung karena saat bersamaan justru mereka telah meluncurkan studi kelayakan untuk jalur kereta semi cepat kereta Jakarta-Surabaya. Hal ini karena akan sulit melakukan penyesuaian karena proyek yang mereka garap berbeda secara jalur dan spesifikasi yang digarap oleh China.

"Kita tidak bisa membayangkan seperti apa proposal Indonesia yang baru itu," kata sumber dari Kementerian Luar Negeri Jepang.

[Gambas:Video CNBC]


(res/res) Next Article Realisasi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 60%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular