
Mantap, Banyak Investor Kesengsem Proyek Ibu Kota Baru RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengklaim banyak investor yang ingin ikut bergabung di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru. Oleh karenanya, master plan untuk proyek tersebut akan segera dirampungkan.
"Banyak yang nanya ke saya kapan dimulai, dan saya bilang kami sedang menyiapkan master plan yang mudah-mudahan dalam waktu dekat selesai," ujarnya melalui diskusi virtual, Selasa (9/6/2020).
Menurutnya, banyak pihak yang ingin ikut bergabung karena potensi bisnis di IKN sangat besar. IKN dinilai akan menjadi pusat bisnis baru sehingga mampu menarik investasi ke dalam negeri sehingga investor tidak ragu untuk bergabung di pembangunan tersebut.
Dengan banyaknya swasta yang tertarik maka pemerintah tidak akan bergantung pada APBN dalam pembangunan. Pemerintah akan lebih mengandalkan skema investasi hingga KPBU.
"Menurut saya sebuah bisnis opportunity besar sekali dan bukan didukung sepenuhnya oleh APBN, tidak bergantung APBN," jelasnya.
Lanjutnya, bahkan Bappenas telah menghitung ulang anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan IKN dan ternyata lebih besar dari perkiraan awal. Namun, itu tidak menjadi kendala karena banyak investor yang tertarik bergabung dan ingin secepatnya proyek tersebut dimulai.
"Bahkan hitungan kami jauh sekali lebih besar lagi penghitungan dananya. Itu pasti tarik para investor untuk ikut partisipasi kesana," kata dia.
Sebagai informasi, anggaran untuk pemindahan ibu kota baru kurang lebih sekitar Rp 466 triliun. Anggaran ini akan terbagi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), swasta dan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Berikut rincian anggaran IKN yang dirilis oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu):
Melalui APBN porsinya 19,2% atau Rp 89,472 triliun. Anggaran dari APBN akan digunakan untuk:
Infrastruktur pelayanan dasar
Istana negara dan bangunan strategis TNI/Polri
Rumah dinas PNS/TNI/Polri
Pengadaan lahan
Ruang terbuka hijau
Pangkalan militer
Melalui Swasta dengan porsi 26,2% atau sebesar Rp 122,092 triliun. Dana dari swasta akan digunakan untuk:
Perumahan umum
Perguruan tinggi
Science Technopark
Peningkatan bandara, pelabuhan, dan jalan tol
Sarana kesehatan
Shopping mall
MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition)
Melalui KPBU porsinya 54,6% atau sebesar Rp 254,436 triliun. Adapun total dana dari KPBU ini akan digunakan untuk:
Gedung eksekutif, legislatif, dan yudikatif
Infrastruktur selain yang tercakup APBN
Sarana pendidikan dan kesehatan
Museum dan lembaga permasyarakatan
Sarana penunjang
(dru) Next Article Ibu Kota Pindah, Banyak Investor Incar Gedung DPR di Senayan