
Anies Restui Mal Jakarta Buka 15 Juni, Bakal Sepi atau Ramai?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan menyebut pusat perbelanjaan tidak akan langsung ramai kala dibuka di Jakarta pada 15 Juni nanti sebagaimana sudah disetujui oleh Gubernur DKI Anies Baswedan.
Alasannya banyak masyarakat yang lebih memilih untuk tidak datang ke tempat keramaian. "Rata-rata orang datang kesana udah punya rencana. Misal beli pakaian, datang belanja langsung pulang, jadi yang benar-benar datang itu buyer [pembeli], bukan lagi jalan-jalan," kata Stefanus, Senin (8/6/2020).
Ia coba membandingkan dengan apa yang terjadi di sejumlah negara yang lebih dulu melonggarkan aktivitas pusat perbelanjaan seperti di China, tingkat pengunjung hanya 30% saat kali mal pertama dibuka.
Dalam kesempatan terpisah, Director Retailer Services The Nielsen Company Indonesia Yongky Susilo menyebut pusat perbelanjaan akan kembali ramai karena banyak dari masyarakat yang kurang menyukai sistem belanja online.
"Kebiasaan manusia Indonesia nggak akan berubah banyak dalam hal belanja dan macam-macam, jadi nggak bisa dipaksakan online. Ketika Covid-19 oke online, tapi pas selesai (new normal) balik lagi ke sana," kata Yongky yang juga Dewan Ahli Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO).
Namun, ia menambahkan sektor konsumsi rumah tangga yang menjadi andalan dalam pertumbuhan ekonomi, memang ada kemungkinan akan terus menurun. "Abis lebaran akan ada jurang (penurunan) dalam sekali. Bulan Juni-Juli akan jatuh di konsumsi," papar Yongky.
Pekan lalu, muncul kepastian dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan waktu pembukaan mal. "Pusat perbelanjaan atau mal dan pasar yang non-pangan, baru bisa dimulai pada hari Senin tanggal 15 Juni," ujar Anies, di Balai Kota, Selasa (4/06/2020).
(tas/tas) Next Article Shopping Time! Segera Dibuka Kembali, Ini SOP Masuk Mal
