Penumpang Numpuk, Pemkot Bogor Minta Pemda DKI Atur Jam Kerja

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
09 June 2020 10:47
Antrian calon penumpang KRL menumpung di Stasiun CItayam, Depok, Jawa Barat, Senin 8 Juni 2020 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Antrian calon penumpang KRL menumpung di Stasiun CItayam, Depok, Jawa Barat, Senin 8 Juni 2020 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia -Kepadatan penumpang terjadi di sejumlah stasiun kereta pada hari awal pembukaan aktivitas ekonomi. Penumpukan terjadi di stasiun Bogor, Citayam serta beberapa stasiun lainnya.

Ini mendorong Wali Kota Bogor Bima Arya meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan intervensi kepada perusahaan-perusahaan, terutama yang memiliki karyawan dari Bogor.

"Kuncinya dua, pertama memang pengaturan di sini harus lebih detail lagi untuk jaga jarak. Saya sarankan menambah marka lebih banyak lagi. Kedua, menurut saya harus ada kebijakan di Jakarta. Terutama dari kantor-kantor. Mereka kan pasti punya data pekerja dari Bogor dan sekitarnya," katanya dalam rilis resmi, Senin (8/6) malam.

Ia menilai sebaiknya ada kebijakan dispensasi jam masuk kerja, sehingga karyawan dari Bogor berangkatnya tidak bersamaan. Yang dari Bogor bisa dibuat beberapa shift. Jika semuanya masuk kerjanya sama, maka akan seperti ini.



Bima mengetahui ada beberapa bus dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk mengurai kepadatan, namun ia menilai upaya itu kurang maksimal.

"Ini baru penambahan 10 persen. Bisa dibayangkan kalau nanti diberlakukan normal baru, semua kantor dibuka akan kembali lagi ke 20.000 penumpang. Pasti nempel semuanya. Karena itu harus ada kebijakan di kantor Jakarta terkait dengan komuter ini. Jam kerjanya. Saya kira bisa dibuat shift agak siang. Sehingga tidak numpuk di pagi hari," tambahnya.

Sementara itu, VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, antrian panjang yang terjadi karena adanya peningkatan penumpang mencapai 10-13 persen.

"Di Bogor saja, sampai pagi tadi sudah 11.000 penumpang. Artinya ada 11.000 yang kami arahkan untuk jaga jarak. Perlu diketahui ada beberapa persen pengguna jasa commuterline yang hari ini baru naik lagi setelah dua bulan. Artinya, dia masih harus beradaptasi lagi dengan protokol kesehatan yang ada di KRL," ujar Anne.


[Gambas:Video CNBC]




(gus/gus) Next Article Kota Bogor PPKM Level 3, Bima Arya: Pandemi Belum Selesai!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular