Transisi PSBB

Transportasi Umum Dibatasi 50%, Jualan Mobil Bakal Laris?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
08 June 2020 12:27
Suasana Mobil Mengular di Kp. Melayu (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Mobil Mengular di Kp. Melayu (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menjadi titik terang bagi pelaku usaha salah satunya sektor otomotif. Pelonggaran PSBB menuju new normal memunculkan kebijakan pembatasan kapasitas penumpang angkutan umum hanya 50% dan dealer mobil sudah bisa buka, apakah ini akan mendorong penjualan mobil?

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menilai sektor otomotif memang akan mendapat sentimen positif dari pelonggaran PSBB. Namun, pergerakannya tidak akan langsung kencang.

"Agak susah juga ya, kita lagi lihat, karena kalau kita stok ada tapi masalahnya mobil tergantung dari pembiayaan. 80% penjualan tergantung pembiayaan," kata Kukuh kepada CNBC Indonesia, Senin (8/6).


Dalam industri mobil, kebijakan dari perusahaan pembiayaan akan sangat penting. Jika regulasi diperketat, semisal syarat biaya down payment (DP) menjadi lebih tinggi, maka masyarakat juga kesulitan untuk menebusnya. Apalagi, daya beli masyarakat juga sedang turun saat ini. "Kuncinya di diler boleh buka, kedua di pembiayaan," sebutnya.

Meski banyak dari masyarakat yang merasakan daya beli turun, namun Kukuh menilai sebagian masyarakat lain ada yang sudah memiliki dana dan siap dibelanjakan unit mobil. Yang mana saat ini sudah masuk ke dalam kategori kebutuhan. Karena banyak masyarakat memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi dibanding transportasi umum demi menjaga jarak dalam mobilitasnya.

"Dari pembicaraan dengan beberapa kalangan, sebetulnya di kelompok menengah punya uang lha, ini perkiraan. Sekarang transportasi dikurangi kapasitasnya, kalau mereka yang mempunyai (uang), dan harus jalan, jika memungkinkan di pembiayaan ada, mereka akan beli kendaraan. Kalau ini betul-betul terjadi, ini akan cepat bantu pulih industri juga," kata Kukuh.

Sektor otomotif memang sedang tertekan, pada April lalu penjualan domestik anjlok sampai 90%, bahkan pada Mei 2020 ditaksir akan semakin parah.


[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Parah! Penjualan Mobil Februari Jeblok Gegara Pajak 0%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular