
Jet Tempur Rafale Prancis, Covid-19 dan Prabowo Subianto
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
08 June 2020 06:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Prancis memastikan akan mengirimkan jet tempur Rafale tepat waktu kepada Angkatan Udara India (IAF) meski ada tantangan berupa pandemi Covid-19. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly via sambungan telepon kepada Menteri Pertahanan India Rajnath Singh, Selasa (2/6/2020), seperti dikutip Hindustan Times, Minggu (7/6/2020).
"Prancis menegaskan kembali komitmen untuk memastikan pengiriman jet tempur Rafale tepat waktu meski ada tantangan yang ditimbulkan pandemi Covid-19," tulis Kemenhan India dalam siaran persnya.
IAF kemungkinan akan memperoleh pengiriman batch pertama sebanyak empat jet tempur Rafale dari Prancis pada akhir Juli 2020. Seyogianya, keempat pesawat itu tiba di India pada Mei 2020, namun tertunda lantaran pandemi Covid-19. Wabah itu telah menghentikan sementara produksi di pabrik milik produsen Rafale, yaitu Dassault Aviation, yang berlokasi di Merignac.
Sebagai catatan, India telah memesan 36 jet tempur Rafale pada September 2016 senilai US$ 8,7 miliar. Pemesanan itu merupakan bagian dari peningkatan kapasitas kemampuan tempur IAF. Menurut jadwal, pengiriman 18 jet pertama (termasuk empat di batch pertama) dikirimkan pada Februari 2021 dan sisanya pada April-Mei 2022.
Prancis telah menyerahkan jet tempur Rafale pertama dalam sebuah seremoni yang dihadiri Singh dan Parly di Merignac, 8 Oktober 2019. Momen itu bertepatan dengan hari ulang tahun IAF yang ke-87 dan festival Hindu Dussehra.
Ketertarikan Prabowo
Bicara soal jet tempur Rafale tentu tidak dapat dilepaskan dari kunjungan Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto ke Paris, Prancis, 11-13 Januari 2020. Saat itu, salah satu media terkemuka Prancis, La Tribune, menulis Indonesia tertarik membeli sejumlah alutsista buatan Prancis, salah satunya jet tempur Rafale.
Ditemui selepas menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI pada Senin (20/1/2020), Prabowo tertawa lepas saat ditanya wartawan perihal kabar itu. Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya itu tidak membenarkan maupun membantah berita tersebut.
"Itu mungkin keinginan Prancis. Itu bisa saja itu," kata Prabowo.
Kendati demikian, Prabowo tidak menampik Indonesia harus meningkatkan kapasitas pertahanan, salah satunya dengan cara memodernisasi alutsista yang ada.
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan kunjungan Prabowo bukan jaminan Indonesia akan membeli alutsista buatan Prancis, termasuk jet tempur Rafale.
"Kalau melihat kan boleh, masak nggak boleh? Tapi belum tentu beli kan," kata Trenggono di sela rapat pimpinan Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri, di kantor Kemenhan, Rabu (22/1/2020).

Lantas, apa kabar terkini dari ketertarikan Prabowo terhadap jet tempur Rafale?
Duta Besar LBBP Indonesia Prancis merangkap Monako, Andorra, dan UNESCO Arrmanatha Nasir mengungkapkan pandemi Covid-19 membuat fokus Indonesia dan Prancis mengarah kepada penanganan wabah tersebut. Sehingga belum ada perkembangan terbaru dari ketertarikan Indonesia terhadap jet jempur tersebut.
"Belum. Karena Covid-19 memang fokus ke sana baik di Prancis maupun Indonesia," kata Tata, sapaan akrab Arrmanatha Nasir, kepada CNBC Indonesia di Jakarta, pekan lalu.
CNBC Indonesia mencoba mengonfirmasi kelanjutan penjajakan Indonesia terhadap alutsista buatan Prancis, tidak terkecuali jet tempur Rafle, kepada Kepala Biro Humas Kemenhan Kolonel Ignatius Eko Djoko, Minggu (7/6/2020). Namun, hingga artikel ini ditulis, belum ada jawaban dari Ignatius Eko terhadap pertanyaan itu.
(miq/miq) Next Article Prabowo Temui Menhan Prancis, Jadi Beli Jet Tempur Rafale?
"Prancis menegaskan kembali komitmen untuk memastikan pengiriman jet tempur Rafale tepat waktu meski ada tantangan yang ditimbulkan pandemi Covid-19," tulis Kemenhan India dalam siaran persnya.
Sebagai catatan, India telah memesan 36 jet tempur Rafale pada September 2016 senilai US$ 8,7 miliar. Pemesanan itu merupakan bagian dari peningkatan kapasitas kemampuan tempur IAF. Menurut jadwal, pengiriman 18 jet pertama (termasuk empat di batch pertama) dikirimkan pada Februari 2021 dan sisanya pada April-Mei 2022.
Prancis telah menyerahkan jet tempur Rafale pertama dalam sebuah seremoni yang dihadiri Singh dan Parly di Merignac, 8 Oktober 2019. Momen itu bertepatan dengan hari ulang tahun IAF yang ke-87 dan festival Hindu Dussehra.
![]() |
Ketertarikan Prabowo
Bicara soal jet tempur Rafale tentu tidak dapat dilepaskan dari kunjungan Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto ke Paris, Prancis, 11-13 Januari 2020. Saat itu, salah satu media terkemuka Prancis, La Tribune, menulis Indonesia tertarik membeli sejumlah alutsista buatan Prancis, salah satunya jet tempur Rafale.
Ditemui selepas menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI pada Senin (20/1/2020), Prabowo tertawa lepas saat ditanya wartawan perihal kabar itu. Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya itu tidak membenarkan maupun membantah berita tersebut.
"Itu mungkin keinginan Prancis. Itu bisa saja itu," kata Prabowo.
Kendati demikian, Prabowo tidak menampik Indonesia harus meningkatkan kapasitas pertahanan, salah satunya dengan cara memodernisasi alutsista yang ada.
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan kunjungan Prabowo bukan jaminan Indonesia akan membeli alutsista buatan Prancis, termasuk jet tempur Rafale.
"Kalau melihat kan boleh, masak nggak boleh? Tapi belum tentu beli kan," kata Trenggono di sela rapat pimpinan Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri, di kantor Kemenhan, Rabu (22/1/2020).

Lantas, apa kabar terkini dari ketertarikan Prabowo terhadap jet tempur Rafale?
Duta Besar LBBP Indonesia Prancis merangkap Monako, Andorra, dan UNESCO Arrmanatha Nasir mengungkapkan pandemi Covid-19 membuat fokus Indonesia dan Prancis mengarah kepada penanganan wabah tersebut. Sehingga belum ada perkembangan terbaru dari ketertarikan Indonesia terhadap jet jempur tersebut.
"Belum. Karena Covid-19 memang fokus ke sana baik di Prancis maupun Indonesia," kata Tata, sapaan akrab Arrmanatha Nasir, kepada CNBC Indonesia di Jakarta, pekan lalu.
CNBC Indonesia mencoba mengonfirmasi kelanjutan penjajakan Indonesia terhadap alutsista buatan Prancis, tidak terkecuali jet tempur Rafle, kepada Kepala Biro Humas Kemenhan Kolonel Ignatius Eko Djoko, Minggu (7/6/2020). Namun, hingga artikel ini ditulis, belum ada jawaban dari Ignatius Eko terhadap pertanyaan itu.
(miq/miq) Next Article Prabowo Temui Menhan Prancis, Jadi Beli Jet Tempur Rafale?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular