
Donald Trump Bawa Kabar Baik, Ekonomi Dunia Bakal Pulih?
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
06 June 2020 15:01

Tak hanya AS, negara-negara lain terutama dari anggota G20 geliat perekonomiannya sudah mulai terasa. Beberapa indikator ekonomi mulai menunjukkan bahwa ekonomi mulai kembali terpacu lagi seiring dengan ekonomi China yang terus melaju dan pelonggaran lockdown di berbagai negara.
Indikator yang mencerminkan bahwa ekonomi mulai membaik secara perlahan adalah Purchasing Manager's Index (PMI). Angka PMI manufaktur di negara-negara dengan kontribusi PDB terbesar di dunia yakni G20 pada bulan Mei mengalami peningkatan.
Namun angka PMI manufaktur mayoritas negara-negara anggota G20 masih di bawah 50 yang mengindikasikan bahwa sektor manufaktur masih dalam keadaan terkontraksi. Hanya China dan Afrika Selatan saja yang tercatat angka PMI manufakturnya sudah mencapai level 50.
Beralih ke sektor jasa, angka PMI jasa bulan Mei 2020 di negara-negara G20 juga sudah mengindikasikan adanya perbaikan. Kebanyakan negara masih menunjukkan adanya kontraksi karena angkanya masih di bawah 50. Hanya China yang sektor jasanya sudah mengalami ekspansi.
Memang terlihat dari indikator-indikator tersebut ekonomi sepertinya sudah beranjak bangkit. Hanya saja masih belum dapat dipastikan seberapa lama periode pemulihannya mengingat ketidakpastian masih ada.
Vaksin yang efektif untuk saat ini belum ditemukan, sehingga ancaman gelombang kedua wabah masih mengintai. Jika pelonggaran yang dilakukan momentum dan sektornya tidak tepat sehingga memicu terjadinya kembali lonjakan kasus maka rebound yang terjadi bisa nyungsep lagi. Semoga saja ini tidak terjadi
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Indikator yang mencerminkan bahwa ekonomi mulai membaik secara perlahan adalah Purchasing Manager's Index (PMI). Angka PMI manufaktur di negara-negara dengan kontribusi PDB terbesar di dunia yakni G20 pada bulan Mei mengalami peningkatan.
Namun angka PMI manufaktur mayoritas negara-negara anggota G20 masih di bawah 50 yang mengindikasikan bahwa sektor manufaktur masih dalam keadaan terkontraksi. Hanya China dan Afrika Selatan saja yang tercatat angka PMI manufakturnya sudah mencapai level 50.
Beralih ke sektor jasa, angka PMI jasa bulan Mei 2020 di negara-negara G20 juga sudah mengindikasikan adanya perbaikan. Kebanyakan negara masih menunjukkan adanya kontraksi karena angkanya masih di bawah 50. Hanya China yang sektor jasanya sudah mengalami ekspansi.
Memang terlihat dari indikator-indikator tersebut ekonomi sepertinya sudah beranjak bangkit. Hanya saja masih belum dapat dipastikan seberapa lama periode pemulihannya mengingat ketidakpastian masih ada.
Vaksin yang efektif untuk saat ini belum ditemukan, sehingga ancaman gelombang kedua wabah masih mengintai. Jika pelonggaran yang dilakukan momentum dan sektornya tidak tepat sehingga memicu terjadinya kembali lonjakan kasus maka rebound yang terjadi bisa nyungsep lagi. Semoga saja ini tidak terjadi
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Most Popular