
Kasus Corona Naik Tinggi, Pemprov Kalsel Ungkap Alasannya
dob, CNBC Indonesia
04 June 2020 20:23

Jakarta, CNBC Indonesia- Provinsi Kalimantan Selatan mencatatkan penambahan kasus positif harian 109 pada Kamis (4/6/2020) atau menjadi yang tertinggi pada hari ini. Secara total jumlah kasus positif di provinsi ini mencapai 1.142 orang.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kalsel HM Muslim mengatakan dari jumlah kasus positif yang dilaporkan hari ini, sebagian besar merupakan hasil tracing yang agresif. Dari total kasus tersebut, sebanyak 948 orang diantaranya dirawat di RS, isolasi mandiri serta sedang menjalani karantina khusus.
"Ini upaya kami dalam pemantauan semakin masifnya kami lakukan upaya tracing, hasil inilah yang menunjukkan adanya peningkatan kasus di wilayah Kalsel," kata Muslim.
Dari total 1.142 kasus positif yang tercatat, 743 kasus merupakan hasil dari upaya tracing. Muslim mengharapkan agar upaya pencarian atau tracing bisa segera mencapai puncaknya, sehingga tata laksana kepada orang-orang yang terduga COVID-19 bisa langsung ditangani melalui perawatan di Rumah Sakit ataupun karantina secara khusus.
"Mari kita bersama dengan kasus terkonfimasi ini menujukan upaya gencar surveillance, tapi juga upaya pencegahan harus lebih keras. Lebih dimantapkan lagi dengan melakukan upaya pencegahan, misalnya edukasi kepada masyarakat agar bisa memahami dan mencegah penularan," papar Muslim.
Hingga kini kasus positif COVID-19 mencapai 28.818 orang. Jumlah tersebut bertambah 585 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.Sementara itu, pasien sembuh bertambah 486 orang sehingga total menjadi 8.892 orang. Adapun kasus kematian bertambah 23 orang sehingga total mencapai 1.721 orang.
Sebelumnya Kalimantan Selatan termasuk salah satu provinsi yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penyebaran pandemi virus corona. Selain Kalsel juga ada Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
"Tolong ini dijadikan perhatian khusus," tegas Jokowi di depan jajarannya, Kamis (4/6/2020).
Jokowi menginginkan agar Gugus Tugas, kementerian dan lembaga terkait maupun aparat keamanan seperti TNI dan Polri bisa konsentrasi menurunkan angka Covid-19 di ketiga wilayah tersebut.
"Sehingga angka penyebarannya bisa kita tekan lebih turun lagi," katanya.
Jokowi mengingatkan bahwa manajemen data angka Covid-19 harus diperbaiki. Hal ini dilakukan, agar keputusan maupun kebijakan yang diambil pemerintah bisa tepat sasaran sesuai yang dibutuhkan.
"Sehingga dalam pengambilan keputusan, kebijakan bisa tepat dan akurat. Untuk itu sekali lagi saya minta pintunya betul-betul hanya satu," tegas Jokowi.
(dob/dob) Next Article Pertamina Sulap Lapangan Bola Jadi RS Covid-19 Super Lengkap
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kalsel HM Muslim mengatakan dari jumlah kasus positif yang dilaporkan hari ini, sebagian besar merupakan hasil tracing yang agresif. Dari total kasus tersebut, sebanyak 948 orang diantaranya dirawat di RS, isolasi mandiri serta sedang menjalani karantina khusus.
"Ini upaya kami dalam pemantauan semakin masifnya kami lakukan upaya tracing, hasil inilah yang menunjukkan adanya peningkatan kasus di wilayah Kalsel," kata Muslim.
"Mari kita bersama dengan kasus terkonfimasi ini menujukan upaya gencar surveillance, tapi juga upaya pencegahan harus lebih keras. Lebih dimantapkan lagi dengan melakukan upaya pencegahan, misalnya edukasi kepada masyarakat agar bisa memahami dan mencegah penularan," papar Muslim.
Hingga kini kasus positif COVID-19 mencapai 28.818 orang. Jumlah tersebut bertambah 585 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.Sementara itu, pasien sembuh bertambah 486 orang sehingga total menjadi 8.892 orang. Adapun kasus kematian bertambah 23 orang sehingga total mencapai 1.721 orang.
Sebelumnya Kalimantan Selatan termasuk salah satu provinsi yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penyebaran pandemi virus corona. Selain Kalsel juga ada Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
"Tolong ini dijadikan perhatian khusus," tegas Jokowi di depan jajarannya, Kamis (4/6/2020).
Jokowi menginginkan agar Gugus Tugas, kementerian dan lembaga terkait maupun aparat keamanan seperti TNI dan Polri bisa konsentrasi menurunkan angka Covid-19 di ketiga wilayah tersebut.
"Sehingga angka penyebarannya bisa kita tekan lebih turun lagi," katanya.
Jokowi mengingatkan bahwa manajemen data angka Covid-19 harus diperbaiki. Hal ini dilakukan, agar keputusan maupun kebijakan yang diambil pemerintah bisa tepat sasaran sesuai yang dibutuhkan.
"Sehingga dalam pengambilan keputusan, kebijakan bisa tepat dan akurat. Untuk itu sekali lagi saya minta pintunya betul-betul hanya satu," tegas Jokowi.
(dob/dob) Next Article Pertamina Sulap Lapangan Bola Jadi RS Covid-19 Super Lengkap
Most Popular