
Hitungan Jokowi, Uji Spesimen Covid-19 Bisa 30.000/Hari
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 June 2020 14:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mematok target pengujian spesimen corona (Covid-19) bisa mencapai 20.000 spesimen per hari, setelah angka yang sebelumnya ditargetkan mencapai 10.000 spesimen berhasil dicapai.
Namun, kepala negara disebutkan telah mengkalkulasi target yang diberikan kepada jajarannya. Pasalnya, berdasarkan hitungan Jokowi, uji spesimen dengan ketersediaan alat saat ini bisa mencapai 30.000 per hari.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam konferensi pers usai rapat terbatas melalui video conference, Kamis (4/6/2020).
"Hitungan presiden, mestinya dengan peralatan sekarang yang jumlahnya 120 unit, mestinya bisa mencapai 30.000," kata Muhadjir.
"Kami dan ketua Gugus Tugas dan Menteri Kesehatan akan percepat 20.000 dan bergerak ke 30.000 seperti menurut hitungan Presiden," jelasnya.
Muhadjir mengemukakan bahwa kepala negara telah menginstruksikan agar Gugus Tugas maupun kementerian terkait membantu penanganan tiga provinsi yang memiliki angka Covid-19 tinggi seperti Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
"Untuk mendukung diperlukan tracing masif, kerahkan sukarelawan mahasiswa biologi molukuler, keperawatan, kebidanan, dan kesehatan masyarakat. Presiden setuju untuk rekrutmen sukarelawan besar-besaran untuk shift bergantian," katanya.
(dob/dob) Next Article Pertamina Sulap Lapangan Bola Jadi RS Covid-19 Super Lengkap
Namun, kepala negara disebutkan telah mengkalkulasi target yang diberikan kepada jajarannya. Pasalnya, berdasarkan hitungan Jokowi, uji spesimen dengan ketersediaan alat saat ini bisa mencapai 30.000 per hari.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam konferensi pers usai rapat terbatas melalui video conference, Kamis (4/6/2020).
"Kami dan ketua Gugus Tugas dan Menteri Kesehatan akan percepat 20.000 dan bergerak ke 30.000 seperti menurut hitungan Presiden," jelasnya.
Muhadjir mengemukakan bahwa kepala negara telah menginstruksikan agar Gugus Tugas maupun kementerian terkait membantu penanganan tiga provinsi yang memiliki angka Covid-19 tinggi seperti Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
"Untuk mendukung diperlukan tracing masif, kerahkan sukarelawan mahasiswa biologi molukuler, keperawatan, kebidanan, dan kesehatan masyarakat. Presiden setuju untuk rekrutmen sukarelawan besar-besaran untuk shift bergantian," katanya.
(dob/dob) Next Article Pertamina Sulap Lapangan Bola Jadi RS Covid-19 Super Lengkap
Most Popular