3 Bulan Corona, 3 Juta Orang Kena PHK & Dirumahkan
03 June 2020 19:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, sudah sebanyak 3,05 juta orang pekerja di Indonesia yang terdampak (PHK dan dirumahkan) virus corona. Hal ini terjadi semenjak pandemi corona di Indonesia sejak 3 Maret 2020 lalu.
Susiwijono menjelaskan 3,05 juta pekerja yang terdampak virus corona tersebut bersumber dari data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), sampai dengan Selasa 2 Juni 2020.
Kementerian yang dipimpin oleh Menaker Ida Fauziyah itu juga memperkirakan akan ada tambahan pengangguran sebanyak 5,23 juta jiwa apabila virus corona terus meluas.
"Kemnaker melaporkan, tenaga kerja terdampak covid-19 sekitar 3,05 juta orang per 2 Juni dan pengangguran diperkirakan bisa mencapai 5,23 juta," kata Susiwijono dalam video conference, Rabu (3/6/2020).
Melonjaknya jumlah pengangguran dan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap tenaga kerja, terlihat dari jumlah minat masyarakat yang mengikuti program kartu prakerja. Di mana, dalam tiga minggu program prakerja ini berjalan, sudah ada kurang lebih 10,9 juta pendaftar.
Adapun dari data manajemen pelaksana (PMO) program kartu prakerja, tercatat terdapat 392.338 ribu orang yang sudah menjadi peserta prakerja di gelombang 1-3, yang pekerjaannya terhambat karena adanya dampak covid-19.
"Ini angka yang sangat besar sekali kita harus antisipasi sama-sama. Jadi memang luar biasa ini dampaknya terhadap tenaga kerja kita," kata Susiwijono melanjutkan.
Penyebaran Virus Corona juga akan menimbulkan peningkatan kemiskinan dan pengangguran yang cukup besar. Bahkan dalam skenario terberat yang sudah dikaji oleh pemerintah, kemiskinan bisa melonjak hingga 5 juta jiwa.
"Akibatnya angka kemiskinan dan pengangguran akan meningkat tajam sekali. Bahkan skenario sangat berat tambahan kemiskinan bisa hampir 5 juta dan pengangguran bisa 5,2 juta. Saya kira ini kondisi yang harus kita antisipasi sama sama di masa pandemi," ujarnya.
(hoi/hoi)
Susiwijono menjelaskan 3,05 juta pekerja yang terdampak virus corona tersebut bersumber dari data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), sampai dengan Selasa 2 Juni 2020.
Kementerian yang dipimpin oleh Menaker Ida Fauziyah itu juga memperkirakan akan ada tambahan pengangguran sebanyak 5,23 juta jiwa apabila virus corona terus meluas.
"Kemnaker melaporkan, tenaga kerja terdampak covid-19 sekitar 3,05 juta orang per 2 Juni dan pengangguran diperkirakan bisa mencapai 5,23 juta," kata Susiwijono dalam video conference, Rabu (3/6/2020).
Melonjaknya jumlah pengangguran dan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap tenaga kerja, terlihat dari jumlah minat masyarakat yang mengikuti program kartu prakerja. Di mana, dalam tiga minggu program prakerja ini berjalan, sudah ada kurang lebih 10,9 juta pendaftar.
Adapun dari data manajemen pelaksana (PMO) program kartu prakerja, tercatat terdapat 392.338 ribu orang yang sudah menjadi peserta prakerja di gelombang 1-3, yang pekerjaannya terhambat karena adanya dampak covid-19.
"Ini angka yang sangat besar sekali kita harus antisipasi sama-sama. Jadi memang luar biasa ini dampaknya terhadap tenaga kerja kita," kata Susiwijono melanjutkan.
Penyebaran Virus Corona juga akan menimbulkan peningkatan kemiskinan dan pengangguran yang cukup besar. Bahkan dalam skenario terberat yang sudah dikaji oleh pemerintah, kemiskinan bisa melonjak hingga 5 juta jiwa.
"Akibatnya angka kemiskinan dan pengangguran akan meningkat tajam sekali. Bahkan skenario sangat berat tambahan kemiskinan bisa hampir 5 juta dan pengangguran bisa 5,2 juta. Saya kira ini kondisi yang harus kita antisipasi sama sama di masa pandemi," ujarnya.
Artikel Selanjutnya
Nyata! Gelombang PHK Buruh Sudah Mulai Terjadi, Tolong...
(hoi/hoi)