
Dampak Covid-19
Bisnis Umroh Tiarap, Sahrul Gunawan Pusing Ditagih Jamaah
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
03 June 2020 15:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis travel haji dan umrah mengalami masa sulit akibat pembatalan keberangkatan haji di tahun 2020. Para pelaku usaha ini pun terkenda dampaknya.
CEO AFI Tour Sahrul Gunawan mengungkapkan saat ini sekitar 30% jemaah hajinya meminta untuk menarik dana. Alhasil, pihak travel mengalami kebingungan karena sebagian besar dananya sudah berada di beberapa stakeholder lain seperti maskapai dan hotel.
"Ada beberapa jamaah yang minta ke kita, tolong dong kebijakan AFI Tour agar uangnya bisa kembali. Cuma kan dananya udah nggak di kita, ini membingungkan dan jadi tantangan," kata Sahrul dalam dalam program Squawk Box CNBC Indonesia, Rabu (3/6).
Hal tersebut menjadi tantangan bagi pihak travel agen, karena Sahrul menyebut belum juga mendapat kepastian pengembalian dana dari maskapai, hotel maupun beberapa pihak dimana uang deposit sudah diberikan.
"PR belum selesai untuk memberi penjelasan ke jamaah, agar mereka tidak tarik dananya, karena dana nggak ada di kami. Kita hadirkan bukti-bukti kuitansi dan sebagainya untuk jaga trust, memang uangnya nggak di kita. Tapi dengan berat hati, kami sampaikan nggak bisa dibalikkan dananya," sebut Sahrul.
Keputusan Pemerintah dalam membatalkan haji di tahun ini makin membuat pengusaha agen perjalanan terpuruk. Pemerintah Arab Saudi sendiri belum mengeluarkan pernyataan dalam meniadakan haji di tahun ini.
Namun, dengan jumlah kuota haji yang mencapai 221 ribu orang dan menjadi yang terbesar di dunia, tentu perlu ada persiapan matang, termasuk soal waktu dan upaya perlindungan jamaah di tengah pandemi. Apalagi, perputaran uangnya pun sangat kencang mencapai triliunan rupiah.
"Kalau misalnya sekarang di masyarakat bahwa oh ini itu, politis lah, bahwa pemerintah ingin supaya dana terkumpul, sebenarnya nggak juga. Kita percaya saja pada pemerintah karena tahu yang terbaik buat kita," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Jamaah RI Sudah Bisa Umroh, Kapan Waktunya?
CEO AFI Tour Sahrul Gunawan mengungkapkan saat ini sekitar 30% jemaah hajinya meminta untuk menarik dana. Alhasil, pihak travel mengalami kebingungan karena sebagian besar dananya sudah berada di beberapa stakeholder lain seperti maskapai dan hotel.
"Ada beberapa jamaah yang minta ke kita, tolong dong kebijakan AFI Tour agar uangnya bisa kembali. Cuma kan dananya udah nggak di kita, ini membingungkan dan jadi tantangan," kata Sahrul dalam dalam program Squawk Box CNBC Indonesia, Rabu (3/6).
Hal tersebut menjadi tantangan bagi pihak travel agen, karena Sahrul menyebut belum juga mendapat kepastian pengembalian dana dari maskapai, hotel maupun beberapa pihak dimana uang deposit sudah diberikan.
"PR belum selesai untuk memberi penjelasan ke jamaah, agar mereka tidak tarik dananya, karena dana nggak ada di kami. Kita hadirkan bukti-bukti kuitansi dan sebagainya untuk jaga trust, memang uangnya nggak di kita. Tapi dengan berat hati, kami sampaikan nggak bisa dibalikkan dananya," sebut Sahrul.
Keputusan Pemerintah dalam membatalkan haji di tahun ini makin membuat pengusaha agen perjalanan terpuruk. Pemerintah Arab Saudi sendiri belum mengeluarkan pernyataan dalam meniadakan haji di tahun ini.
Namun, dengan jumlah kuota haji yang mencapai 221 ribu orang dan menjadi yang terbesar di dunia, tentu perlu ada persiapan matang, termasuk soal waktu dan upaya perlindungan jamaah di tengah pandemi. Apalagi, perputaran uangnya pun sangat kencang mencapai triliunan rupiah.
"Kalau misalnya sekarang di masyarakat bahwa oh ini itu, politis lah, bahwa pemerintah ingin supaya dana terkumpul, sebenarnya nggak juga. Kita percaya saja pada pemerintah karena tahu yang terbaik buat kita," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Jamaah RI Sudah Bisa Umroh, Kapan Waktunya?
Most Popular