
Duh, Jatim Catat Penambahan Kasus Positif Covid-19 Tertinggi
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
02 June 2020 17:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Jawa Timur mencatatkan penambahan kasus harian tertinggi pada Selasa (02/06/2020), sebanyak 213 kasus positif sehingga total kasus positif sebanyak 5.135 orang. Bahkan dalam enam hari terakhir rata-rata penambahan kasus positif harian di Jawa Timur di atas 100 kasus, dan menjadi kedua tertinggi setelah DKI Jakarta.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, pada 1 Juni penambahan kasus positif sebanyak 65 orang atau yang terendah dalam enam hari terakhir. Pada 31 Mei, penambahan sebanyak 244 orang, kemudian pada 30 Mei penambahan sebanyak 199, pada 29 Mei penambahan sebanyak 101, dan 28 Mei sebanyak 171 orang.
Sementara jumlah yang meninggal dunia di Jatim secara total ada 418 orang, tertinggi kedua setelah Jakarta. Saat ini Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik tercatat sebagai daerah dengan kasus tertinggi di Jatim dan tengah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah perluasan penularan.
"Penambahan ini tidak menggambarkan total keseluruhan yang ada di tanah air kita. Yang paling tinggi provinsi Jawa Timur 213 kasus, ini meningkat dari kemarin. Kemudian Papua meningkat menjadi 94 kasus. Sementara yang mengalami penurunan seperti DKI menjadi 60 kasus, Sulawesi Selatan turun menjadi 44 kasus, Sumatera Selatan 24 dan ini terjadi penurunan," papar Yurianto, Selasa (02/06/2020).
Sementara itu ada empat provinsi yang hanya mencatat penambahan hanya 1 kasus yakni Bengkulu, Kalimantan Timur, Sumatera Utara dan Lampung. Adapula 11 provinsi yang dilaporkan tidak ada penambahan kasus, yakni Aceh, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Riau, Maluku, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Yurianto mengatakan dengan penurunan yang terlihat di beberapa provinsi, tetap masih ada penularan yang terjadi dan sumber penularan di tengah masyarakat.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan ada ratusan kematian yang terjadi di Jawa Timur pada orang yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Khofifah menjelaskan PDP di Tulungagung merupakan terbanyak ke-2 se-Jatim. Tercatat ada 593 PDP. Dari angka itu, jumlah PDP yang meninggal di Tulungagung ada 175 orang.
"Teman-teman jangan kaget loh, mungkin bisa lihat di data ini, PDP meninggal di Tulungagung itu tertinggi. Kenapa kategorinya PDP? Karena belum diswab," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, seperti dikutip dari detikcom, Minggu (31/5/2020).
(dru) Next Article Jatim Hotspot Baru Covid-19, Awas! Ancaman OTG
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, pada 1 Juni penambahan kasus positif sebanyak 65 orang atau yang terendah dalam enam hari terakhir. Pada 31 Mei, penambahan sebanyak 244 orang, kemudian pada 30 Mei penambahan sebanyak 199, pada 29 Mei penambahan sebanyak 101, dan 28 Mei sebanyak 171 orang.
Sementara jumlah yang meninggal dunia di Jatim secara total ada 418 orang, tertinggi kedua setelah Jakarta. Saat ini Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik tercatat sebagai daerah dengan kasus tertinggi di Jatim dan tengah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah perluasan penularan.
Sementara itu ada empat provinsi yang hanya mencatat penambahan hanya 1 kasus yakni Bengkulu, Kalimantan Timur, Sumatera Utara dan Lampung. Adapula 11 provinsi yang dilaporkan tidak ada penambahan kasus, yakni Aceh, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Riau, Maluku, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Yurianto mengatakan dengan penurunan yang terlihat di beberapa provinsi, tetap masih ada penularan yang terjadi dan sumber penularan di tengah masyarakat.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan ada ratusan kematian yang terjadi di Jawa Timur pada orang yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Khofifah menjelaskan PDP di Tulungagung merupakan terbanyak ke-2 se-Jatim. Tercatat ada 593 PDP. Dari angka itu, jumlah PDP yang meninggal di Tulungagung ada 175 orang.
"Teman-teman jangan kaget loh, mungkin bisa lihat di data ini, PDP meninggal di Tulungagung itu tertinggi. Kenapa kategorinya PDP? Karena belum diswab," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, seperti dikutip dari detikcom, Minggu (31/5/2020).
(dru) Next Article Jatim Hotspot Baru Covid-19, Awas! Ancaman OTG
Most Popular