
Internasional
Kala Tewasnya George Floyd Membuat Panas AS
Anisatul Umah & Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
31 May 2020 06:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama George Floyd tiba-tiba menjadi sumber kehebohan di Amerika Serikat. George adalah seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun.
Ia tewas usai lehernya ditekan oleh lutut Derek Chauvin, salah satu dari empat polisi Minneapolis yang menahannya. Sebagaimana dilansir AFP, George ditangkap karena diduga melakukan transaksi memakai uang palsu senilai US$ 20 (Rp 292 ribu) pada Senin (25/5/2020) lalu.
Penangkapan George yang terekam dalam sebuah video yang menjadi viral tersebut memperlihatkan Chauvin menekan leher George. Padahal ia dalam keadaan sedang diborgol dan menelungkup di pinggir jalan, selama kurang lebih tujuh menit.
Dalam video itu terlihat George berkali-kali merintih kesakitan dan mengaku sulit bernafas. Ia bahkan sempat menangis dan memanggil ibunya sesaat sebelum tewas.
"Lututmu di leherku. Aku tidak bisa bernapas... Mama. Mama," ujar George diiringi dengan rintihan sebelum tewas.
Beberapa masyarakat yang berada di lokasi kejadian meminta Chauvin untuk melepaskan lututnya dari leher George. Sayangnya permintaan tersebut tidak diindahkan.
Saat George tidak lagi bergerak dan merintih, ia langsung dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulan. Sesampainya di rumah sakit Hennepin County Medical Center, George dinyatakan meninggal dunia.
Hal ini memicu kemarahan publik, khususnya warga kulit hitam. Mereka meminta pertanggungjawaban atas kasus pembunuhan tersebut.
Alhasil Derek Chauvin dipecat. Bukan hanya dirinya, tiga rekannya Tou Thao, Thomas Lane, dab J. Alexander Kueng juga diberhentikan dari kepolisian.
Namun, hal ini belum membuat komunitas di sana tenang. Saudara George menuntut agar para tersangka dihukum atas pembunuhan.
Bukan hanya itu, kemarahan menjalar menjadi protes, yang melanda kota-kota besar di AS. Kerumunan orang turun ke jalan untuk menuntut kebrutalan polisi dan pertanggungjawaban atas beberapa kematian warga kulit hitam di tangan mereka.
Minneapolis dan St. Paul, yang dikenal sebagai "Kota Kembar" di Minnesota, dipenuhi oleh protes besar. Di St. Paul, para pemrotes berhadapan dengan polisi anti huru hara yang menyemprotkan tabung gas air mata. Lebih dari 170 bisnis ikut dirusak dan dijarah oleh para demonstran, kata polisi.
Di Minneapolis, ribuan pengunjuk rasa mengepung sebuah kantor polisi dan membakarnya. Mereka menyemprotkan cat pada sisi-sisi bangunan, mencoba memanjatnya, dan bersorak saat nyala api menyelimuti bangunan itu.
Semua staf di dalam telah dievakuasi sebelum kebakaran, dan lebih dari 500 tentara dari Minnesota National Guard dikirim untuk menetralkan keadaan di Minneapolis dan St. Paul.
Sedangkan di Memphis, Tennessee, pengunjuk rasa berbaris melalui tengah kota selama beberapa jam. Mereka mengangkat tulisan yang menuntut keadilan bagi beberapa orang kulit hitam Amerika terbunuh belum lama ini, yakni George Floyd, Ahmaud Arbery, dan Breonna Taylor.
Protes juga meningkat menjadi kekerasan di Louisville, Kentucky. Tempat Breonna Taylor tinggal dan ditembak mati oleh polisi pada bulan Maret lalu.
Penasihat khusus polisi Jessie Halladay mengatakan polisi menembakkan tembakan di tengah kerumunan selama protes tersebut. Protes juga terjadi di kota-kota lain seperti Denver, Colorado, dan Phoenix, Arizona.
Walikota Minneapolis Jacob Frey meminta maaf atas kejadian yang menimpa George lewat akun Twitternya, @MayorFrey pada Selasa (26/5/2020).
"Menjadi Hitam di Amerika seharusnya tidak menjadi hukuman mati... Untuk Komunitas Hitam kami, untuk keluarga: saya sangat menyesal," tulisnya.
Frey juga mengutuk penjarahan dan perusakan yang terlihat di kota yang ia pimpin selama protes kekerasan berlangsung.
"Apa yang telah kita lihat selama beberapa jam terakhir dan beberapa malam terakhir dalam hal penjarahan tidak dapat diterima," katanya pada konferensi pers, dikutip dari CNN Internasional. "Komunitas kita tidak bisa dan tidak akan membiarkannya."
"Ini adalah lembaga masyarakat yang kita butuhkan. Ini adalah bank yang diandalkan orang untuk mendapatkan uang tunai. Toko bahan makanan yang orang andalkan untuk mendapatkan makanan. Ini adalah apotek yang diandalkan orang untuk mendapatkan obat," katanya.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump buka-bukaan perihal kematian George Floyd. Ia mengaku sudah berbicara dengan keluarga Floyd terkait peristiwa tersebut.
"Saya berbicara dengan anggota keluarga, orang-orang hebat, dan kami akan melaporkan seiring berjalannya waktu," kata Trump dalam sebuah acara di Gedung Putih, Jumat (29/5/2020) malam sebagaimana dikutip dari CNBC Internasional.
Ia mengaku sudah menyampaikan rasa belasungkawa atas kematian Floyd. Menurut dia, peristiwa itu "mengerikan untuk disaksikan" dan tidak ada alasan yang membuat peristiwa itu harus terjadi.
"Keluarga itu (Floyd) sangat berduka, mereka mencintai saudara mereka," ujarnya.
Terkait dengan insiden ini, Trump telah meminta Departemen Kehakiman untuk mempercepat penyelidikan federal atas kematian Floyd. Diharapkan semua ini bisa tertangani dengan adil.
(sef/sef) Next Article Mengenal George Floyd, Sosok yang Membuat AS 'Membara'
Ia tewas usai lehernya ditekan oleh lutut Derek Chauvin, salah satu dari empat polisi Minneapolis yang menahannya. Sebagaimana dilansir AFP, George ditangkap karena diduga melakukan transaksi memakai uang palsu senilai US$ 20 (Rp 292 ribu) pada Senin (25/5/2020) lalu.
Penangkapan George yang terekam dalam sebuah video yang menjadi viral tersebut memperlihatkan Chauvin menekan leher George. Padahal ia dalam keadaan sedang diborgol dan menelungkup di pinggir jalan, selama kurang lebih tujuh menit.
![]() A masked protester kneels before San Jose police on Friday, May 29, 2020, in San Jose, Calif., in response to the death of George Floyd in police custody on Memorial Day in Minneapolis. (AP Photo/Ben Margot) |
"Lututmu di leherku. Aku tidak bisa bernapas... Mama. Mama," ujar George diiringi dengan rintihan sebelum tewas.
Beberapa masyarakat yang berada di lokasi kejadian meminta Chauvin untuk melepaskan lututnya dari leher George. Sayangnya permintaan tersebut tidak diindahkan.
Saat George tidak lagi bergerak dan merintih, ia langsung dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulan. Sesampainya di rumah sakit Hennepin County Medical Center, George dinyatakan meninggal dunia.
Hal ini memicu kemarahan publik, khususnya warga kulit hitam. Mereka meminta pertanggungjawaban atas kasus pembunuhan tersebut.
Alhasil Derek Chauvin dipecat. Bukan hanya dirinya, tiga rekannya Tou Thao, Thomas Lane, dab J. Alexander Kueng juga diberhentikan dari kepolisian.
Namun, hal ini belum membuat komunitas di sana tenang. Saudara George menuntut agar para tersangka dihukum atas pembunuhan.
Bukan hanya itu, kemarahan menjalar menjadi protes, yang melanda kota-kota besar di AS. Kerumunan orang turun ke jalan untuk menuntut kebrutalan polisi dan pertanggungjawaban atas beberapa kematian warga kulit hitam di tangan mereka.
Minneapolis dan St. Paul, yang dikenal sebagai "Kota Kembar" di Minnesota, dipenuhi oleh protes besar. Di St. Paul, para pemrotes berhadapan dengan polisi anti huru hara yang menyemprotkan tabung gas air mata. Lebih dari 170 bisnis ikut dirusak dan dijarah oleh para demonstran, kata polisi.
Di Minneapolis, ribuan pengunjuk rasa mengepung sebuah kantor polisi dan membakarnya. Mereka menyemprotkan cat pada sisi-sisi bangunan, mencoba memanjatnya, dan bersorak saat nyala api menyelimuti bangunan itu.
Semua staf di dalam telah dievakuasi sebelum kebakaran, dan lebih dari 500 tentara dari Minnesota National Guard dikirim untuk menetralkan keadaan di Minneapolis dan St. Paul.
Sedangkan di Memphis, Tennessee, pengunjuk rasa berbaris melalui tengah kota selama beberapa jam. Mereka mengangkat tulisan yang menuntut keadilan bagi beberapa orang kulit hitam Amerika terbunuh belum lama ini, yakni George Floyd, Ahmaud Arbery, dan Breonna Taylor.
![]() A police car burns during a protest in Atlanta, Friday, May 29, 2020. Protesters marched for George Floyd, who died after being restrained by Minneapolis police officers on Memorial Day. (Ben Gray/Atlanta Journal-Constitution via AP) |
Protes juga meningkat menjadi kekerasan di Louisville, Kentucky. Tempat Breonna Taylor tinggal dan ditembak mati oleh polisi pada bulan Maret lalu.
Penasihat khusus polisi Jessie Halladay mengatakan polisi menembakkan tembakan di tengah kerumunan selama protes tersebut. Protes juga terjadi di kota-kota lain seperti Denver, Colorado, dan Phoenix, Arizona.
Walikota Minneapolis Jacob Frey meminta maaf atas kejadian yang menimpa George lewat akun Twitternya, @MayorFrey pada Selasa (26/5/2020).
"Menjadi Hitam di Amerika seharusnya tidak menjadi hukuman mati... Untuk Komunitas Hitam kami, untuk keluarga: saya sangat menyesal," tulisnya.
Frey juga mengutuk penjarahan dan perusakan yang terlihat di kota yang ia pimpin selama protes kekerasan berlangsung.
"Apa yang telah kita lihat selama beberapa jam terakhir dan beberapa malam terakhir dalam hal penjarahan tidak dapat diterima," katanya pada konferensi pers, dikutip dari CNN Internasional. "Komunitas kita tidak bisa dan tidak akan membiarkannya."
"Ini adalah lembaga masyarakat yang kita butuhkan. Ini adalah bank yang diandalkan orang untuk mendapatkan uang tunai. Toko bahan makanan yang orang andalkan untuk mendapatkan makanan. Ini adalah apotek yang diandalkan orang untuk mendapatkan obat," katanya.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump buka-bukaan perihal kematian George Floyd. Ia mengaku sudah berbicara dengan keluarga Floyd terkait peristiwa tersebut.
"Saya berbicara dengan anggota keluarga, orang-orang hebat, dan kami akan melaporkan seiring berjalannya waktu," kata Trump dalam sebuah acara di Gedung Putih, Jumat (29/5/2020) malam sebagaimana dikutip dari CNBC Internasional.
Ia mengaku sudah menyampaikan rasa belasungkawa atas kematian Floyd. Menurut dia, peristiwa itu "mengerikan untuk disaksikan" dan tidak ada alasan yang membuat peristiwa itu harus terjadi.
"Keluarga itu (Floyd) sangat berduka, mereka mencintai saudara mereka," ujarnya.
Terkait dengan insiden ini, Trump telah meminta Departemen Kehakiman untuk mempercepat penyelidikan federal atas kematian Floyd. Diharapkan semua ini bisa tertangani dengan adil.
(sef/sef) Next Article Mengenal George Floyd, Sosok yang Membuat AS 'Membara'
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular