Efek Covid-19

Bisnis Jalan Tol Babak Belur, Kapan Segera Pulih?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
29 May 2020 08:20
Pancoran (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto))
Foto: Pancoran (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto))
Dia mengatakan, memasuki masa arus balik Lebaran, penurunan dibandingkan masa normal tersebut belum berubah. Hingga saat ini, tren penurunan dibanding hari normal mencapai 70-80%.

"Mungkin sampai H+7 tren tidak berubah banyak karena penyekatan, kalau kita lihat di berita-berita kan tetap masif, sehingga banyak kendaraan adalah logistik," kata Direktur Utama Waskita Toll Road Herwidiakto.

Dikatakan, penurunan terparah terjadi di tol-tol yang ada di Jabodetabek. Menurutnya, traffic tol milik Waskita Toll Road di Jabodetabek sudah anjlok sejak beberapa bulan sebelum lebaran.

"Lebih parah di posisi tol kita yang ada di Jabodetabek, yaitu Becakayu maupun Bocimi, kalau tadi PSBB turun 60-65%, khusus Jabodetabek turun 80% saat PSBB. Banyak penduduk kota yang memang sudah sadar, takut keluar, di rumah. Dampaknya cukup besar di ruas kami di Jabodetabek," urainya.

Kendati begitu, strategi perseroan jalan terus dengan melanjutkan rencana penjualan sejumlah ruas tol milik perseroan. Setidaknya 3 ruas tol bakal dilepas pada tahun ini, yakni Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan-Probolinggo.

Herwidiakto menjelaskan bahwa saat ini proses negosiasi sedang berlangsung untuk divestasi 3 ruas tersebut. Ia mengaku butuh dana cepat untuk melanjutkan sejumlah ruas lain yang masih dalam tahap konstruksi.

"Kan kita sudah harus menggeber konstruksi sehingga dana sudah sangat perlu untuk tahun ini. Jadi kami merencanakan tahun ini, sudah berproses," ujarnya.

Selain 3 ruas tol yang bakal divestasi penuh, pihaknya juga akan merilis dana investasi infrastruktur (Dinfra) untuk menggalang dana. Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dan Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) bakal jadi jaminan penerbitan Dinfra itu.

"Dinfra 70% Becakayu dan Bocimi. Sudah kita targetkan tahun ini," beber Herwidiakto.

Dia berharap, adanya pandemi Covid-19 tidak terlalu berdampak pada perubahan valuasi ruas-ruas tol tersebut. Secara rinci, dia mengaku masih melakukan kajian.

"Nilainya pasti berdasarkan valuasi yang sedang kita kaji. Memang agak menyingkirkan pandemi ini, pasti tidak mewakili. Tapi kita melihat bagaimana 3 tahun ke depan. Dinfra itu kan biasanya 5 tahun, nanti pasti normal. Valuasinya pasti dekat normal. Jangan sampai bargain ini terpengaruh," tandasnya.

Sejak melakukan divestasi 2 ruas tol beberapa waktu lalu, saat ini Waskita Toll Road memiliki tol sepanjang 820 Km. Dari jumlah tersebut, ada yang sudah beroperasi penuh, namun ada pula yang masih beroperasi sebagian dan tahap konstruksi.

(tas/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular