
Kabar Gembira! RI Temukan Cadangan Gas Baru di Natuna
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
28 May 2020 16:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontraktor migas Conrad Petrolium Ltd yang merupakan operator blok migas lepas pantai Duyung PSC mengumumkan kabar gembira soal temuan kandungan gas di cekungan mereka.
Temuan ini merupakan kelanjutan dari aktivitas pengeboran di lapangan gas Mako seluas 340 km2 yang berada di blok Duyung PSC yang memiliki luas wilayah 1145 km2.
Conrad mengumumkan berdasarkan hasil audit tertangal 22 Mei 2020 oleh Gaffney Cline and Associates (GCA) diketahui sumber daya untuk lapangan Gas Mako ini meroket dibanding hasil audit pada 2019.
Estimasi sumber daya 2C yang dapat dipulihkan (kontingen) telah ditingkatkan menjadi 495 BCF, meningkat sekitar 79% dibandingkan dengan audit 2019. Sumber daya 3C (bergantung) telah meningkat sekitar 108% dibandingkan dengan audit 2019.
Dengan peningkatan terbaru ini, maka Mako telah terbukti menjadi salah satu ladang gas terbesar yang pernah ditemukan di Cekungan West Natuna. Sumber daya terbesar yang belum dikembangkan di kawasan tersebut.
"Bersama dengan potensi tingkat produksi harian yang lebih tinggi dari gas kering berkualitas tinggi," dikutip dalam Conrad Petroleum dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (27/05/2020).
CEO Conrad Petroleum Miltos Xynogalas mengatakan hasil audit GCA sangat memuaskan. Bukan hanya karena mereka mengkonfirmasi sumber daya besar dari Lapangan Mako, tetapi juga karena mereka mendukung pekerjaan teknis berkualitas tinggi yang dilakukan oleh Conrad.
"Selama tiga tahun terakhir, perusahaan mengebor tiga sumur yang sukses dan melakukan sejumlah studi teknis yang ketat. Upaya kami, didukung oleh mitra usaha patungan kami, telah membuktikan sumber daya bernilai tinggi dari akumulasi Mako dan telah membawa lapangan lebih dekat ke pengembangan," paparnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, ini merupakan pencapaian luar biasa bagi perusahaan yang relatif muda seperti Conrad. Di mana mampu mengidentifikasi dan menghasilkan hampir 0,5 Tcf sumber daya gas di Mako.
Sebagai informasi, Duyung PSC berada di provinsi Kepulauan Riau, terletak di lepas pantai Indonesia perairan Laut Natuna. Dekat dengan West Natuna Transportation System (WNTS).
WNTS saat ini memasok sekitar 0,4 miliar kaki kubik (Bcf) gas alam per hari ke Singapura. Conrad adalah operator dan memiliki 76,5% minat berpartisipasi dalam Duyung. Mitra-mitranya Coro Energy Plc dan Empyrean Energy Plc memiliki kepentingan yang berpartisipasi masing-masing 15% dan 8,5%.
Conrad Petroleum adalah perusahaan hulu minyak dan gas swasta yang berdomisili di Singapura dengan operasional kantor pusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan memiliki basis aset yang berfokus pada perairan dangkal lepas pantai Indonesia, terutama menargetkan gas alam di dekat infrastruktur yang ada.
(gus) Next Article SKK: Temuan Cadangan Gas Natuna Jadi Harapan Investasi Migas
Temuan ini merupakan kelanjutan dari aktivitas pengeboran di lapangan gas Mako seluas 340 km2 yang berada di blok Duyung PSC yang memiliki luas wilayah 1145 km2.
Conrad mengumumkan berdasarkan hasil audit tertangal 22 Mei 2020 oleh Gaffney Cline and Associates (GCA) diketahui sumber daya untuk lapangan Gas Mako ini meroket dibanding hasil audit pada 2019.
Dengan peningkatan terbaru ini, maka Mako telah terbukti menjadi salah satu ladang gas terbesar yang pernah ditemukan di Cekungan West Natuna. Sumber daya terbesar yang belum dikembangkan di kawasan tersebut.
"Bersama dengan potensi tingkat produksi harian yang lebih tinggi dari gas kering berkualitas tinggi," dikutip dalam Conrad Petroleum dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (27/05/2020).
CEO Conrad Petroleum Miltos Xynogalas mengatakan hasil audit GCA sangat memuaskan. Bukan hanya karena mereka mengkonfirmasi sumber daya besar dari Lapangan Mako, tetapi juga karena mereka mendukung pekerjaan teknis berkualitas tinggi yang dilakukan oleh Conrad.
"Selama tiga tahun terakhir, perusahaan mengebor tiga sumur yang sukses dan melakukan sejumlah studi teknis yang ketat. Upaya kami, didukung oleh mitra usaha patungan kami, telah membuktikan sumber daya bernilai tinggi dari akumulasi Mako dan telah membawa lapangan lebih dekat ke pengembangan," paparnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, ini merupakan pencapaian luar biasa bagi perusahaan yang relatif muda seperti Conrad. Di mana mampu mengidentifikasi dan menghasilkan hampir 0,5 Tcf sumber daya gas di Mako.
Sebagai informasi, Duyung PSC berada di provinsi Kepulauan Riau, terletak di lepas pantai Indonesia perairan Laut Natuna. Dekat dengan West Natuna Transportation System (WNTS).
WNTS saat ini memasok sekitar 0,4 miliar kaki kubik (Bcf) gas alam per hari ke Singapura. Conrad adalah operator dan memiliki 76,5% minat berpartisipasi dalam Duyung. Mitra-mitranya Coro Energy Plc dan Empyrean Energy Plc memiliki kepentingan yang berpartisipasi masing-masing 15% dan 8,5%.
Conrad Petroleum adalah perusahaan hulu minyak dan gas swasta yang berdomisili di Singapura dengan operasional kantor pusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan memiliki basis aset yang berfokus pada perairan dangkal lepas pantai Indonesia, terutama menargetkan gas alam di dekat infrastruktur yang ada.
(gus) Next Article SKK: Temuan Cadangan Gas Natuna Jadi Harapan Investasi Migas
Most Popular