Mohon Maaf, Baru Jakarta yang Penuhi Minimal Tes COVID-19

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 May 2020 14:53
Pemeriksaan SARS-CoV-2 RNA dengan metode real-time RT-PCR (PCR COVID-19) yang mendeteksi 3 (tiga) target gen sekaligus yaitu Gen E, N, dan RdRP sesuai dengan protokol yang ditetapkan World Health Organization (WHO). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pemeriksaan SARS-CoV-2 RNA dengan metode real-time RT-PCR (PCR COVID-19) yang mendeteksi 3 (tiga) target gen sekaligus yaitu Gen E, N, dan RdRP sesuai dengan protokol yang ditetapkan World Health Organization (WHO). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa mengakui bahwa jumlah tes virus corona (COVID-19) di Indonesia hingga hari ini masih belum cukup. Meski demikian, khusus di Jakarta, tes yang dilakukan sudah memenuhi jumlah minimal dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Menurutnya, hingga hari ini telah dilakukan 264.098 uji tes COVID-19 sehingga per 1 juta penduduk ada 967 orang yang sudah dites. "Apakah itu cukup? Belum," ujarnya, Rabu (27/5/2020).



Menurut, syarat yang diminta oleh WHO adalah pemeriksaan 1 orang per 1.000 penduduk per minggu. Jadi, misalnya DKI Jakarta memiliki 10 juta penduduk, maka Jakarta harus punya hasil tes 10.000 per minggu atau 120.000 hasil tes dalam 12 minggu terhitung sejak 2 Maret.

"Realitasnya Jakarta dites sudah di atas 120.000, kira-kira 132.000," ujarnya. Dengan jumlah tersebut maka uji tes yang dilakukan di DKI Jakarta sudah memenuhi syarat minimal.

Sementara itu, jumlah tes yang dilakukan di luar Jakarta cenderung sedikit dan belum memenuhi syarat minimal. "Ini yang kita ingin kejar supaya jumlah tes memenuhi syarat," ujarnya.



Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan jajarannya untuk mempercepat dan memperbanyak tes COVID-19 dalam rangka membendung penyebaran virus mematikan ini.
(dob/dob) Next Article Jangan Remehkan! Ini Pentingnya Tes Dalam Bendung Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular