
Internasional
PHK Ratusan Pegawai, Maskapai Terbesar Amerika Latin Bangkrut
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
26 May 2020 14:16

Jakarta, CNBC Indonesian - Perusahaan penerbangan global LATAM menyatakan bangkrut pada Selasa (26/5/2020). Maskapai terbesar di Amerika Latin itu mengaku terpukul habis karena COVID-19.
Penutupan dan pembatasan yang dilakukan di belahan dunia membuat operasional menurun drastis. Status bangkrut juga sudah didaftarkan di pengadilan Amerika Serikat.
"LATAM telah dipaksa untuk membuat serangkaian keputusan yang sangat sulit dalam beberapa bulan terakhir," kata Kepala Eksekutif Maskapai Roberto Alvo dalam sebuah pernyataan video, sebagaimana ditulis AFP.
"LATAM Airlines Group dan afiliasinya di Chili, Peru, Ekuador dan Kolombia mengadakan reorganisasi sukarela di bawah perlindungan Bab 11 di AS."
Bab 11 adalah UU Kepailitan AS atau populer dikenal dengan sebutan Chapter 11. Aturan ini memungkinkan perusahaan yang tidak dapat membayar utang melakukan restrukturisasi tanpa tekanan dari kreditor.
Bulan Mei ini, perusahaan patungan Chile dan Brasil itu mengaku akan memangkas ratusan karyawan. Operasi sudah dikurangi hingga 95%.
Sebelumnya maskapai terbesar kedua di kawasan itu Avianca Kolombia, juga mengajukan hal yang sama di AS. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) telah memperkirakan kerugian pendapatan hingga US$ 15 miliar untuk maskapai Amerika Latin tahun ini.
Sebelum pandemi, LATAM terbang ke 145 tujuan di 26 negara, mengoperasikan sekitar 1.400 penerbangan sehari. WHO, pada Jumat lalu mendeklarasikan Amerika Latin sebagai episentrum baru COVID-19.
(sef/sef) Next Article AirAsia Hingga Lion, Maskapai yang PHK Karyawan Saat Pandemi
Penutupan dan pembatasan yang dilakukan di belahan dunia membuat operasional menurun drastis. Status bangkrut juga sudah didaftarkan di pengadilan Amerika Serikat.
"LATAM Airlines Group dan afiliasinya di Chili, Peru, Ekuador dan Kolombia mengadakan reorganisasi sukarela di bawah perlindungan Bab 11 di AS."
Bab 11 adalah UU Kepailitan AS atau populer dikenal dengan sebutan Chapter 11. Aturan ini memungkinkan perusahaan yang tidak dapat membayar utang melakukan restrukturisasi tanpa tekanan dari kreditor.
Bulan Mei ini, perusahaan patungan Chile dan Brasil itu mengaku akan memangkas ratusan karyawan. Operasi sudah dikurangi hingga 95%.
Sebelumnya maskapai terbesar kedua di kawasan itu Avianca Kolombia, juga mengajukan hal yang sama di AS. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) telah memperkirakan kerugian pendapatan hingga US$ 15 miliar untuk maskapai Amerika Latin tahun ini.
Sebelum pandemi, LATAM terbang ke 145 tujuan di 26 negara, mengoperasikan sekitar 1.400 penerbangan sehari. WHO, pada Jumat lalu mendeklarasikan Amerika Latin sebagai episentrum baru COVID-19.
(sef/sef) Next Article AirAsia Hingga Lion, Maskapai yang PHK Karyawan Saat Pandemi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular