
PHK Massal Pabrik Sepatu Tak Cuma di Buyer Nike-Adidas
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
26 May 2020 14:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua pabrik sepatu besar PT Shyang Yao Fung di Kota Tangerang buyer Adidas dan PT Victory Chingluh buyer Nike di Pasar Kemis Kabupaten Tangerang melakukan PHK massal ribuan pekerjanya.
Alasannya memang berbeda, PT Shyang Yao Fung karena akan relokasi pabrik ke Jateng, sedangkan PT Victory Chingluh ada sebagian pembatalan order dari buyer dan sekaligus rencana relokasi pabrik.
Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko menyebut tutupnya banyak pasar ritel akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sangat terasa terhadap permintaan industri sepatu. Sehingga penjualan pun ikut menurun terutama dari pabrik lokal.
"Sejauh misalnya pasar, mal, toko tradisional itu nggak buka, maka penjualan nggak ada. Kalau penjualan nggak ada, otomatis produksi dihentikan. Ini saya kira masalah Covid-19 aja," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (26/5).
Padahal, biasanya momen saat ini menjadi waktu yang pas dalam meningkatkan omset penjualan. Yakni menjelang lebaran dan juga masuk semester baru siswa sekolah. Namun kali ini, satu momen sudah terlewat. "Tinggal nunggu yang masa sekolah, tapi itu pun kan belum jelas," sebutnya.
Sebagai dampaknya, banyak pabrik sepatu yang mengambil langkah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan merumahkan karyawannya. Utamanya pabrik sepatu lokal yang memproduksi sepatu untuk kebutuhan dalam negeri.
"Kalau lokal banyak yang dirumahkan. Banyak kontrak kerja, yang tidak diperpanjang. Kebanyakan kontrak kerja yang nggak diperpanjang (PHK)," sebut Eddy.
(hoi/hoi) Next Article Ternyata Ini Pemicu PHK Massal Pabrik Sepatu Buyer Nike
Alasannya memang berbeda, PT Shyang Yao Fung karena akan relokasi pabrik ke Jateng, sedangkan PT Victory Chingluh ada sebagian pembatalan order dari buyer dan sekaligus rencana relokasi pabrik.
Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko menyebut tutupnya banyak pasar ritel akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sangat terasa terhadap permintaan industri sepatu. Sehingga penjualan pun ikut menurun terutama dari pabrik lokal.
Padahal, biasanya momen saat ini menjadi waktu yang pas dalam meningkatkan omset penjualan. Yakni menjelang lebaran dan juga masuk semester baru siswa sekolah. Namun kali ini, satu momen sudah terlewat. "Tinggal nunggu yang masa sekolah, tapi itu pun kan belum jelas," sebutnya.
Sebagai dampaknya, banyak pabrik sepatu yang mengambil langkah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan merumahkan karyawannya. Utamanya pabrik sepatu lokal yang memproduksi sepatu untuk kebutuhan dalam negeri.
"Kalau lokal banyak yang dirumahkan. Banyak kontrak kerja, yang tidak diperpanjang. Kebanyakan kontrak kerja yang nggak diperpanjang (PHK)," sebut Eddy.
(hoi/hoi) Next Article Ternyata Ini Pemicu PHK Massal Pabrik Sepatu Buyer Nike
Most Popular