
Siap-siap, Kayaknya Ekonomi Baru Pulih 2022...
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 May 2020 13:22

Oleh karena itu, 2022 adalah penentuan yang sebenarnya. Pemulihan ekonomi yang sejati baru bisa dilihat pada 2022.
Jika ekonomi pada 2022 masih tumbuh, maka berarti dampak pandemi virus corona sudah bisa dijinakkan. Namun jika jeblok lagi, maka artinya kita belum selesai berurusan dengan virus corona.
"Dengan skala krisis seperti sekarang, pemulihan akan berjalan lambat. Kami melihat ekonomi di Zona Euro, Amerika Serikat (AS), atau Inggris baru bisa kembali ke level sebelum serangan virus pada 2022 atau mungkin lebih lama lagi. Butuh waktu untuk mengumpulkan kepingan-kepingan yang berserakan.
"Pertumbuhan ekonomi 2021 mungkin akan lebih tinggi dibandingkan 2020. Namun, perlu waktu setidaknya sampai akhir 2022 untuk kembali ke level pra-krisis," sebut riset ING.
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memasang dua skenario. Pertama adalah skenario optimistis. Dalam skenario ini, volume perdagangan dunia memang bakal anjlok pada 2020. Namun pada 2021 akan terjadi pertumbuhan pesat sampai melebihi masa pra-corona dan ini akan berlanjut hingga 2022.
Kedua adalah skenario pesimistis, yang memperkirakan volume perdagangan dunia pada 2020 anjlok sangat dalam hingga ke level terendah sejak 2004. Selepas itu pemulihan terjadi, tetapi belum bisa menyamai pencapaian pra-corona bahkan sampai 2022.
Oleh karena itu, jangan silau melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi yang begitu tinggi pada 2021. Sebab penentuan yang sesungguhnya adalah pada 2022. Apakah perekonomian bisa berlari secepat pra-corona, akan ditentukan pada 2022.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Jika ekonomi pada 2022 masih tumbuh, maka berarti dampak pandemi virus corona sudah bisa dijinakkan. Namun jika jeblok lagi, maka artinya kita belum selesai berurusan dengan virus corona.
"Dengan skala krisis seperti sekarang, pemulihan akan berjalan lambat. Kami melihat ekonomi di Zona Euro, Amerika Serikat (AS), atau Inggris baru bisa kembali ke level sebelum serangan virus pada 2022 atau mungkin lebih lama lagi. Butuh waktu untuk mengumpulkan kepingan-kepingan yang berserakan.
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memasang dua skenario. Pertama adalah skenario optimistis. Dalam skenario ini, volume perdagangan dunia memang bakal anjlok pada 2020. Namun pada 2021 akan terjadi pertumbuhan pesat sampai melebihi masa pra-corona dan ini akan berlanjut hingga 2022.
Kedua adalah skenario pesimistis, yang memperkirakan volume perdagangan dunia pada 2020 anjlok sangat dalam hingga ke level terendah sejak 2004. Selepas itu pemulihan terjadi, tetapi belum bisa menyamai pencapaian pra-corona bahkan sampai 2022.
![]() |
Oleh karena itu, jangan silau melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi yang begitu tinggi pada 2021. Sebab penentuan yang sesungguhnya adalah pada 2022. Apakah perekonomian bisa berlari secepat pra-corona, akan ditentukan pada 2022.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular