
Aset BI di SBN Pada 2019 Capai Rp 2.086 T
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
26 May 2020 12:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat total aset pada tahun 2019 mencapai Rp 2.351,33 triliun. Aset tersebut berasal dari simpanan emas hingga Surat Berharga Negara (SBN) baik dalam denominasi rupiah maupun valuta asing (valas).
Dalam laporan tahunan BI yang dikutip Selasa (26/5/2020), posisi keuangan per 31 Desember tersebut meningkat dibandingkan posisi 31 Desember 2018 yang tercatat Rp 2.285,65 triliun.
Adapun aset BI masih didominasi oleh instrumen SBN yang didapatkan melalui pelaksanaan kebijakan moneter selama setahun lalu. Aset dari SBN ini didominasi oleh SBN berbentuk valas.
Aset BI sebesar Rp 2.285,65 triliun pada tahun lalu tersebut terdiri dari aset emas sebesar Rp 53,48 triliun yang juga naik dari 2018 yang tercatat Rp 46,87 triliun. Kemudian aset SBN sebesar Rp 2.086,1 triliun atau naik dari tahun 2018 sebesar Rp 1.981,81 triliun.
Selanjutnya, dari aset tarik tunai khusus dari lembaga keuangan internasional sebesar Rp 36,58 triliun atau turun dari tahun lalu yang tercatat Rp 38,35 triliun. Lalu ada aset dari penagihan kepada bank dan pemerintah sebesar Rp 140,76 triliun atau turun juga dari 2018 yang tercatat Rp 179,95 triliun.
Aset selanjutnya berasal dari non kebijakan seperti penyertaan hingga aset tetap lainnya yang tercatat Rp 34,41 triliun. Aset ini turun dibandingkan tahun 2018 yang tercatat Rp 38,67 triliun.
(dru) Next Article Kas Negara Bahaya, Ini Deretan Aset yang Siap Dijual Arab!
Dalam laporan tahunan BI yang dikutip Selasa (26/5/2020), posisi keuangan per 31 Desember tersebut meningkat dibandingkan posisi 31 Desember 2018 yang tercatat Rp 2.285,65 triliun.
Adapun aset BI masih didominasi oleh instrumen SBN yang didapatkan melalui pelaksanaan kebijakan moneter selama setahun lalu. Aset dari SBN ini didominasi oleh SBN berbentuk valas.
Selanjutnya, dari aset tarik tunai khusus dari lembaga keuangan internasional sebesar Rp 36,58 triliun atau turun dari tahun lalu yang tercatat Rp 38,35 triliun. Lalu ada aset dari penagihan kepada bank dan pemerintah sebesar Rp 140,76 triliun atau turun juga dari 2018 yang tercatat Rp 179,95 triliun.
Aset selanjutnya berasal dari non kebijakan seperti penyertaan hingga aset tetap lainnya yang tercatat Rp 34,41 triliun. Aset ini turun dibandingkan tahun 2018 yang tercatat Rp 38,67 triliun.
(dru) Next Article Kas Negara Bahaya, Ini Deretan Aset yang Siap Dijual Arab!
Most Popular