
Ayo Tebak, Berapa Stok Emas yang Dimiliki Bank Indonesia?
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
26 May 2020 12:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia selama sepanjang 2019 tercatat naik 18,3%. Bahkan di 2020 awal nilai emas sudah melonjak 14,2%.
Investor masih memegang emas sebagai instrumen safe haven, tak terkecuali Bank Indonesia (BI) dalam komponen cadangan devisanya.
Nah di akhir 2019, stok emas BI tercatat mencapai Rp 53,48 triliun. Angka ini naik dari 2018 yang hanya Rp 46,86 triliun.
Jika disetarakan, jumlah emas BI itu mencapai 64 Ton dengan asumsi kurs JISDOR hari ini Rp 14.774/US$. Adapun kurs emas US$ 1.732,5 per troy ounce.
Selain emas, komponen aset yang cukup besar dimiliki BI adalah Surat Berharga yang mencapai Rp 2.086 triliun.
Demikian dikutip dari Laporan Keuangan Bank Indonesia 2019 seperti ditulis Selasa (26/5/2020).
Dalam laporan keuangannya, BI masih mencatatkan surplus hingga Rp 33,3 triliun walaupun turun dari surplus 2019 lalu yang mencapai Rp 48 triliun.
BI mencatatkan kembali opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2019 dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).
"Opini WTP telah dicapai selama 17 tahun terakhir secara berturut-turut, yang tidak terlepas dari upaya BI dalam mewujudkan tata kelola yang baik dalam mendukung pelaksanaan tugas BI sebagaimana diamanatkan Undang-Undang," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
(dob) Next Article Heboh Emas Naik, Warga Berbondong-bondong Jual Perhiasan
Investor masih memegang emas sebagai instrumen safe haven, tak terkecuali Bank Indonesia (BI) dalam komponen cadangan devisanya.
Nah di akhir 2019, stok emas BI tercatat mencapai Rp 53,48 triliun. Angka ini naik dari 2018 yang hanya Rp 46,86 triliun.
Selain emas, komponen aset yang cukup besar dimiliki BI adalah Surat Berharga yang mencapai Rp 2.086 triliun.
Demikian dikutip dari Laporan Keuangan Bank Indonesia 2019 seperti ditulis Selasa (26/5/2020).
Dalam laporan keuangannya, BI masih mencatatkan surplus hingga Rp 33,3 triliun walaupun turun dari surplus 2019 lalu yang mencapai Rp 48 triliun.
BI mencatatkan kembali opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2019 dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).
"Opini WTP telah dicapai selama 17 tahun terakhir secara berturut-turut, yang tidak terlepas dari upaya BI dalam mewujudkan tata kelola yang baik dalam mendukung pelaksanaan tugas BI sebagaimana diamanatkan Undang-Undang," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
(dob) Next Article Heboh Emas Naik, Warga Berbondong-bondong Jual Perhiasan
Most Popular