
Bukan Menakuti, Tapi Indonesia Masuki Masa Kritis Covid-19
Herdaru Purnomo & Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
22 May 2020 08:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah merumuskan sebuah protokol 'aman covid-19'. Selain itu kriteria langkah-langkah kesehatan terhadap penyebaran covid-19 dan penyesuaian pembatasan soial telah dikaji lebih jauh.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa bersama WHO Representative to Indonesia Dr. N. Paranietharan dan Tim Pakar Modeling Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 dr. Panji Fortuna Hadisoemarto memaparkan beberapa hal penting.
Dalam kajian dan proyeksi yang disusun bersama tersebut, ada beberapa hal penting perlu menjadi perhatian bersama dan wajib diwaspadai masyarakat.
Pertama, beberapa minggu ke depan merupakan masa kritis yang berpotensi dapat meningkatkan penyebaran kasus Covid-19.
"Karena memasuki masa Idulfitri, salat Id berjamaah, berkumpulnya masyarakat untuk silaturahmi, dan potensi arus mudik juga arus balik," tulis kajian bersama tersebut seperti dikutip Jumat (22/5/2020).
Kedua, perlu diterapkan penerapan disiplin tinggi dalam implementasi protokol kesehatan Covid-19 seperti hidup bersih dan sehat (cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer dan penggunaan masker), physical distancing, pelaporan kasus secara mandiri, dan kontrol sosial.
Ketiga, proses adaptasi dengan kehidupan Normal Baru, terutama perubahan kebijakan dan aturan sesuai perkembangan Covid-19, optimalisasi teknologi digital, dan pelaksanaan protokol Covid-19 secara konsisten.
"Kementerian PPN/Bappenas juga berencana meluncurkan Dashboard Angka Reproduksi Efektif atau Rt yang diperbaharui secara harian untuk memantau perkembangan kasus sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi berkala terkait efektivitas pelaksanaan kebijakan Covid-19."
Setidaknya ada 4 syarat utama keberhasilan sebuah negara dalam menangani pandemi Covid-19.
Prasyarat utama yang diperlukan untuk menjamin produktivitas dan keamanan masyarakat adalah:
1) penggunaan data dan keilmuan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk penyesuaian Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
2) Penyesuaian PSBB dilakukan melalui beberapa tahapan dan zona
3) Penerapan protokol kesehatan yang ketat melalui disiplin dan pengawasan oleh aparat
4) Review pelaksanaan penyesuaian PSBB yang dapat menimbulkan efek jera sehingga dimungkinkan adanya pemberlakuan kembali PSBB secara ketat apabila masyarakat tidak disiplin dalam beraktivitas.
"Prasyarat ini digunakan untuk menentukan kriteria langkah-langkah kesehatan yang perlu dilakukan dalam menentukan kebijakan penyesuaian pembatasan sosial."
Sebagai informasi, jumlah pasien positif virus corona (COVID-19) di Indonesia kembali menembus rekor baru harian. Pada Kamis (21/5/2020), jumlah pasien baru virus corona hari ini bertambah 973 orang atau nyaris 1.000. Ini merupakan rekor tertinggi harian.
Per hari tersebut jumlah pasien positif Covid-19 totalnya mencapai 20.162 pasien.
(dru) Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa bersama WHO Representative to Indonesia Dr. N. Paranietharan dan Tim Pakar Modeling Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 dr. Panji Fortuna Hadisoemarto memaparkan beberapa hal penting.
Dalam kajian dan proyeksi yang disusun bersama tersebut, ada beberapa hal penting perlu menjadi perhatian bersama dan wajib diwaspadai masyarakat.
"Karena memasuki masa Idulfitri, salat Id berjamaah, berkumpulnya masyarakat untuk silaturahmi, dan potensi arus mudik juga arus balik," tulis kajian bersama tersebut seperti dikutip Jumat (22/5/2020).
Kedua, perlu diterapkan penerapan disiplin tinggi dalam implementasi protokol kesehatan Covid-19 seperti hidup bersih dan sehat (cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer dan penggunaan masker), physical distancing, pelaporan kasus secara mandiri, dan kontrol sosial.
Ketiga, proses adaptasi dengan kehidupan Normal Baru, terutama perubahan kebijakan dan aturan sesuai perkembangan Covid-19, optimalisasi teknologi digital, dan pelaksanaan protokol Covid-19 secara konsisten.
"Kementerian PPN/Bappenas juga berencana meluncurkan Dashboard Angka Reproduksi Efektif atau Rt yang diperbaharui secara harian untuk memantau perkembangan kasus sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi berkala terkait efektivitas pelaksanaan kebijakan Covid-19."
Setidaknya ada 4 syarat utama keberhasilan sebuah negara dalam menangani pandemi Covid-19.
Prasyarat utama yang diperlukan untuk menjamin produktivitas dan keamanan masyarakat adalah:
1) penggunaan data dan keilmuan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk penyesuaian Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
2) Penyesuaian PSBB dilakukan melalui beberapa tahapan dan zona
3) Penerapan protokol kesehatan yang ketat melalui disiplin dan pengawasan oleh aparat
4) Review pelaksanaan penyesuaian PSBB yang dapat menimbulkan efek jera sehingga dimungkinkan adanya pemberlakuan kembali PSBB secara ketat apabila masyarakat tidak disiplin dalam beraktivitas.
"Prasyarat ini digunakan untuk menentukan kriteria langkah-langkah kesehatan yang perlu dilakukan dalam menentukan kebijakan penyesuaian pembatasan sosial."
Sebagai informasi, jumlah pasien positif virus corona (COVID-19) di Indonesia kembali menembus rekor baru harian. Pada Kamis (21/5/2020), jumlah pasien baru virus corona hari ini bertambah 973 orang atau nyaris 1.000. Ini merupakan rekor tertinggi harian.
Per hari tersebut jumlah pasien positif Covid-19 totalnya mencapai 20.162 pasien.
(dru) Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut
Most Popular