
Iuran JKN-KIS Naik, Secara Logika Masyarakat Tetap Untung
dob, CNBC Indonesia
20 May 2020 11:22

Jakarta, CNBC Indonesia- Semakin bertambah tingginya biaya pelayanan kesehatan membuat banyak masyarakat bersungguh-sungguh untuk menjaga kondisi kesehatan agar terhindar dari pengeluaran biaya tidak terduga.
Namun, hal tersebut rupanya masih belum cukup untuk memproteksi diri dari berbagai penyakit. Kini, masyarakat mulai mempercayakan kepada jaminan kesehatan yang dapat menjamin kesehatannya apabila sewaktu-waktu jatuh sakit.
Dengan adanya sistem jaminan kesehatan di Indonesia melalui Program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, kini banyak masyarakat telah banyak meliriknya untuk dijadikan sebagia salah satu alat jaminan kesehatan mereka, salah satunya Maman Durachan (31).
Dia menyebut, dengan berbagai manfaat yang diberikan dan dengan jumlah iuran yang mudah dijangkau membuat dirinya tak berpikir dua kali untuk mendaftarkan dirinya menjadi peserta JKN-KIS. Namun, melihat kondisi saat ini, dengan adanya isu penyesuaian iuran, ia mengaku tidak mempersalahkan hal tersebut. Baginya apa yang ia dapatkan dari Program JKN-KIS lebih besar dibandingkan apa yang ia keluarkan setiap bulannya untuk membayar iuran.
"Saya tidak masalah mau naik atau mau turun iurannya, karena manfaatnya sangat besar. Apalagi saya punya pengalaman sendiri memakai kartu JKN-KIS untuk membantu persalinan istri saya. Kalau dihitung secara logika biaya lahiran caesar sama perawatan anak pasti biayanya sangat besar. Ini semua-kan berkat gotong royong, jadi saya benar-benar sangat terbantu-lah. Apalagi buat masyarakat golongan menengah ke bawah seperti saya yang sangat terbantu dengan adanya program pemerintah seperti ini," ujar Maman, Kamis (14/05).
Maman yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri itu mengungkapkan dirinya tidak mendapatkan tindakan perbedaan oleh pihak rumah sakit. Meskipun ia berobat menggunakan kartu JKN-KIS, ia dan istrinya tetap dilayani dengan baik, dan tidak dipersulit.
"Sama sekali tidak ada kendala baik pelayanan maupun administrasi-nya. Malah saya dipermudah dan dibantu sama pihak rumah sakit yang membantu istri saya lahiran," ujar pria yang bekerja sebagai pedagang ini.
Ia pun berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang belum bergabung menjadi salah satu peserta JKN-KIS agar segera bergabung. Baginya perlu untuk mempersiapkan jaminan kesehatan jauh sebelum sakit, karena sakit tidak ada yang tahu kapan datangnya.
"Pesan saya buat orang banyak, buat masyarakat Indonesia, khususnya yang ada di daerah Cikarang dan sekitarnya, ayo urus kartu JKN-KIS nya karena jaminan kesehatan itu benar-benar sangat terbantu apalagi dalam keadaan situasi pandemi seperti ini. Namanya juga manusia, sakit tidak ada yang tahu. Kalau sakit belum punya kartu JKN-KIS terus bayar pakai bayar pribadi sudah tahu kan betapa besarnya biaya pengobatan," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Daftar Iuran & Denda BPJS Kesehatan Berlaku Selasa 14 Januari 2025
Namun, hal tersebut rupanya masih belum cukup untuk memproteksi diri dari berbagai penyakit. Kini, masyarakat mulai mempercayakan kepada jaminan kesehatan yang dapat menjamin kesehatannya apabila sewaktu-waktu jatuh sakit.
Dengan adanya sistem jaminan kesehatan di Indonesia melalui Program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, kini banyak masyarakat telah banyak meliriknya untuk dijadikan sebagia salah satu alat jaminan kesehatan mereka, salah satunya Maman Durachan (31).
"Saya tidak masalah mau naik atau mau turun iurannya, karena manfaatnya sangat besar. Apalagi saya punya pengalaman sendiri memakai kartu JKN-KIS untuk membantu persalinan istri saya. Kalau dihitung secara logika biaya lahiran caesar sama perawatan anak pasti biayanya sangat besar. Ini semua-kan berkat gotong royong, jadi saya benar-benar sangat terbantu-lah. Apalagi buat masyarakat golongan menengah ke bawah seperti saya yang sangat terbantu dengan adanya program pemerintah seperti ini," ujar Maman, Kamis (14/05).
Maman yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri itu mengungkapkan dirinya tidak mendapatkan tindakan perbedaan oleh pihak rumah sakit. Meskipun ia berobat menggunakan kartu JKN-KIS, ia dan istrinya tetap dilayani dengan baik, dan tidak dipersulit.
"Sama sekali tidak ada kendala baik pelayanan maupun administrasi-nya. Malah saya dipermudah dan dibantu sama pihak rumah sakit yang membantu istri saya lahiran," ujar pria yang bekerja sebagai pedagang ini.
Ia pun berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang belum bergabung menjadi salah satu peserta JKN-KIS agar segera bergabung. Baginya perlu untuk mempersiapkan jaminan kesehatan jauh sebelum sakit, karena sakit tidak ada yang tahu kapan datangnya.
"Pesan saya buat orang banyak, buat masyarakat Indonesia, khususnya yang ada di daerah Cikarang dan sekitarnya, ayo urus kartu JKN-KIS nya karena jaminan kesehatan itu benar-benar sangat terbantu apalagi dalam keadaan situasi pandemi seperti ini. Namanya juga manusia, sakit tidak ada yang tahu. Kalau sakit belum punya kartu JKN-KIS terus bayar pakai bayar pribadi sudah tahu kan betapa besarnya biaya pengobatan," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Daftar Iuran & Denda BPJS Kesehatan Berlaku Selasa 14 Januari 2025
Most Popular