Dampak Covid-19

Harga Rumah Terjun Bebas, Gara-Gara Orang Kepepet Covid-19

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
19 May 2020 14:53
Suasana Perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) di Cibarengkok  Pengasinan, Kec. Gn. Sindur, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/2/2020). PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk pada tahun 2020 meningkatkan layanan transaksi digital untuk menggaet calon debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi KPR (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi broker mencatat rata-rata harga rumah di atas Rp 1 miliar sudah mengalami penurunan 30% saat pandemi covid-19. Hal ini dipicu dari tingginya penawaran, saat banyak orang menjual rumah tapi tak sebanding dengan permintaan.

"Yang meminta dijualin itu banyak. Dari daerah Cibubur, Cileungsi, Jakarta juga. Meningkatnya jauh dari sebelum masa pandemi corona seperti sekarang ini," kata Tenaga Marketing Broker Global Realty, Darus kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/5).

Sialnya, penawaran yang tinggi ini tak dibarengi dengan permintaan. Ia mengaku di masa-masa sulit ini sudah tidak terlalu banyak lagi konsumen mencari rumah.

"Beda dengan biasa. Kalau biasanya kadang kita susah juga ya cari rumah itu ke lapangan untuk menawarkan jasa, sekarang mereka pada datang. Yang sudah jadi atau lagi bangun. Sekarang saya sendiri saja bisa 15 rumah bulan ini aja," sebutnya.



Angka tersebut kemungkinan berpotensi terus bertambah banyak hingga akhir bulan mendatang tapi tidak semuanya bisa ditampung. Penyebabnya adalah lokasi yang  jauh.

"Kami terkendala orang yang mau lihat atau survey. Udah pengalaman lah, orang liat-liat doang, kalau unit di Jakarta kan buang waktu dan tenaga. Itu udah beberapa kali, makanya kita ambil yang sekitar Depok saja," sebutnya.

Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Lukas Bong menyebut koreksi harga rumah bekas saat ini sudah melebihi tahap kewajaran. Pemicunya kondisi pandemi covid-19.

"Koreksi di market bisa 20-30% untuk properti seperti rumah mewah dan ruko strategis yang harganya di atas Rp 1 miliar," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/5).

Mengenai harga properti yang berada di bawah Rp 500 juta, juga tetap mengalami penurunan harga, meski tidak separah harga properti dengan harga yang lebih tinggi. "Saya pikir koreksi nggak banyak karena harga riil market. Kalau koreksi maksimum di 10%," katanya.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Sudah Tak Wajar, Harga Rumah Terjun Bebas Sampai 30%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular